1
1

Hasil Stress Test BI: Ketahanan Perbankan Indonesia Sangat Kuat

Pegawai Bank Indonesia keluar dari gedung Bank Indonesia | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa likuiditas perbankan dan perekonomian memadai sehingga berkontribusi positif mendorong peningkatan kredit atau pembiayaan dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Hasil stress test BI menunjukkan ketahanan perbankan Indonesia saat ini sangat kuat.

Sejalan dengan stance kebijakan likuiditas Bank Indonesia yang akomodatif, indikator rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat tinggi yakni 28,91 persen pada Maret 2023. “Likuiditas perekonomian juga memadai tecermin pada uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) bulan Maret 2023 yang masing-masing tumbuh sebesar 4,8 persen year on year (yoy) dan 6,2 persen yoy,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa, 25 April 2023.

Dia tambahkan, likuiditas yang memadai pada gilirannya mendukung ketersediaan dana bagi perbankan untuk penyaluran kredit atau pembiayaan bagi dunia usaha dan mengarahkan suku bunga perbankan yang kondusif mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Di pasar uang, suku bunga IndONIA tetap rendah sebesar 5,65 persen pada 17 April 2023. Imbal hasil SBN tenor jangka pendek tercatat 6,24 persen, menurun 20 bps (basis points) dibandingkan dengan level Februari 2023, sedangkan imbal hasil SBN tenor jangka panjang terkendali,” jelasnya.

|Baca juga: Bank Indonesia Kembali Tetap Pertahankan Suku Bunga Acuan

Sementara itu Suku bunga deposito 1 bulan pada Maret 2023 juga tercatat rendah 4,10 persen, turun 2 bps dibandingkan dengan Februari 2023. Suku bunga kredit Maret 2023 juga kondusif mendukung permintaan kredit, yakni sebesar 9,38 persen, meningkat 4 bps dibandingkan dengan level bulan sebelumnya.

“Bank Indonesia akan terus memastikan kecukupan likuiditas untuk terjaganya stabilitas sistem keuangan serta mendorong berlanjutnya peningkatan kredit/pembiayaan bagi pemulihan ekonomi nasional,” tegas Perry.

Di sisi lain, intermediasi perbankan terus positif menjaga momentum pemulihan ekonomi. Pertumbuhan kredit perbankan pada Maret 2023 tetap tinggi yaitu sebesar 9,93 persen yoy. Pembiayaan syariah juga menunjukkan kinerja positif, dengan pertumbuhan lebih tinggi mencapai 19,43 persen yoy pada Maret 2023. Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit juga terus berlanjut, yaitu mencapai 8,63 persen yoy pada Maret 2023, didukung realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp30,31 triliun hingga 31 Maret 2023.

Kredit atau pembiayaan yang tinggi didorong kondisi likuiditas perbankan yang memadai dan standar penyaluran kredit ataupembiayaan perbankan yang masih longgar. Pertumbuhan kredit atau pembiayaan juga ditopang oleh peningkatan permintaan korporasi dan rumah tangga seiring dengan kinerja usaha korporasi dan UMKM, serta konsumsi rumah tangga yang terus terjaga.

“Bank Indonesia akan terus mendorong intermediasi perbankan terutama kepada sektor-sektor prioritas yang belum pulih, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan kredit atau pembiayaan hijau, guna mengakselerasi pemulihan ekonomi. Dengan memperhatikan perkembangan dan upaya sinergis yang dilakukan, pertumbuhan kredit pada 2023 sesuai dengan prakiraan sebelumnya yaitu dalam kisaran 10 persen hingga 12 persen,” jelas Gubernur BI.

Sementara itu, ketahanan sistem keuangan, khususnya perbankan, tetap terjaga, baik dari sisi permodalan, risiko kredit, maupun likuiditas. BI mencatat permodalan perbankan kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 26,02 persen pada Februari 2023. Risiko kredit juga terkendali, tecermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang rendah, yaitu 2,58 persen (bruto) dan 0,75% (neto) pada Februari 2023.

Likuiditas perbankan pada Maret 2023 juga terjaga didukung pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,00 persen yoy. “Hasil stress test Bank Indonesia juga menunjukkan ketahanan perbankan Indonesia yang kuat. Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi dengan KSSK dalam memitigasi berbagai risiko ekonomi domestik dan global, yang dapat mengganggu ketahanan sistem keuangan,” kata Perry Warjiyo.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tips Mengatur Keuangan Pasca Lebaran
Next Post Penuhi Modal Inti Minimum, Outlook Bank Capital Dinaikkan Jadi Stabil
toto Malukutoto login toto macau toto 4d ilmu bet slot maxwin MALUKU TOTO situs toto Malukutoto login Maluku toto cancertoto depo 5k ilmu bet slot gacor slot gacor hari ini malukutoto
maluku toto toto Malukutoto Malukutoto CANCER TOTO situs slot cancertoto toto toto toto slot gacor cancertoto
situs toto SLOT GACOR SLOT GACOR HARI INI situs toto
cancer toto malukutoto Maluku toto cancer toto CANCERTOTO ilmubet toto cancertoto maluku toto slot gacor slot gacor cancer toto malukutoto situs depo 5k situs toto cancertoto cancertoto cancertoto toto toto toto 4d 4d 4d
slot gacor slot gacor slot gacor slot slot slot slot gacor hari ini slot gacor hari ini slot gacor hari ini situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot slot slot slot slot gaocr slot gaocr slot gacor

Member Login

or