1
1

IBC dan ANTM Bikin Usaha Patungan dengan Raksasa Baterai Mobil Listrik

Kantor Pusat PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). | Foto: Antam

Media Asuransi, JAKARTA – Indonesia Battery Corporation (IBC) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan membentuk investasi patungan (joint investment) senilai US$5,97 miliar atau Rp85,7 triliun bersama Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL).

CBL sendiri merupakan cucu usaha raksasa produsen baterai kendaraan listrik asal China, Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL). Joint investment tersebut ditujukan untuk menggarap proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi mulai dari penambangan dan pengolahan nikel, bahan baterai, manufaktur baterai, hingga daur ulang baterai.

Baca juga: Industri Baterai Indonesia Teken Kerja Sama Proyek EV Battery Rp215 Triliun

Proyek tersebut akan berlokasi di kawasan industri milik PT Feni Haltim (FHT), anak usaha Antam, di Halmahera Timur, Maluku Utara. Adapun, investasi patungan tersebut masih membutuhkan persetujuan dari pemegang saham perusahaan dan regulator.

CATL merupakan produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia, yang produknya digunakan sejumlah merek mobil ternama seperti BMW, Volkswagen, dan Tesla. Adapun IBC merupakan perusahaan yang didirikan oleh pemerintah melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Antam Tbk (ANTM), PT Pertamina dan PT PLN.

Baca juga: Kewajiban Modal Inti Minimum, Outlook Bank Victoria (BVIC) Dipertahankan Negatif

Investasi jumbo dan kemitraan tersebut dapat semakin memantapkan tujuan Indonesia menjadi pemain utama dalam rantai pasok kendaraan listrik, mengingat besarnya jumlah cadangan nikel yang dimiliki Indonesia. Menurut Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan, Indonesia membutuhkan investasi hingga 35 miliar dolar AS (~496 triliun rupiah) untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dalam 5-10 tahun ke depan.

Saat ini, CATL telah memiliki total enam proyek di Indonesia, yakni pengembangan nikel laterit yang dikerjakan bersama Antam (kepemilikan CATL 49%) dan pembuatan baterai terner dan daur ulang baterai (kepemilikan 60-70%). Konstruksi proyek tersebut diproyeksikan akan berlangsung selama lima tahun, yakni mulai 2022 hingga 2026. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Industri Baterai Indonesia Teken Kerja Sama Proyek EV Battery Rp215 Triliun
Next Post Sepanjang 2021, Kerugian Bukalapak Membesar
toto Malukutoto login toto macau toto 4d ilmu bet slot maxwin MALUKU TOTO situs toto Malukutoto login Maluku toto cancertoto depo 5k ilmu bet slot gacor slot gacor hari ini malukutoto
maluku toto toto Malukutoto Malukutoto CANCER TOTO situs slot cancertoto toto toto toto slot gacor cancertoto
situs toto SLOT GACOR SLOT GACOR HARI INI situs toto
cancer toto malukutoto Maluku toto cancer toto CANCERTOTO ilmubet toto cancertoto maluku toto slot gacor slot gacor cancer toto malukutoto situs depo 5k situs toto cancertoto cancertoto cancertoto toto toto toto 4d 4d 4d
slot gacor slot gacor slot gacor slot slot slot slot gacor hari ini slot gacor hari ini slot gacor hari ini situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot slot slot slot slot gaocr slot gaocr slot gacor

Member Login

or