Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa jumlah uang beredar tumbuh lebih tinggi pada Januari 2024. Berdasar data BI, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Januari 2024 tumbuh lebih tinggi.
Posisi M2 pada Januari 2024 tercatat sebesar Rp8.721,9 triliun atau tumbuh 5,4 persen year on year (yoy). Pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,5 persen yoy.
“Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 4,9 persen yoy dan uang kuasi sebesar 6,1 persen yoy,” kata Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, 26 Februari 2024.
|Baca juga: Uang Beredar Desember 2023 Meningkat 3,5%
Perkembangan M2 pada Januari 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih. BI mencatat bahwa penyaluran kredit pada Januari 2024 tumbuh sebesar 11,5 persen yoy. Pertumbuhan kredit ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 10,3 persen yoy.
Erwin menjelaskan bahwa kredit yang diberikan hanya dalam bentuk pinjaman (loans), dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (Debt Securities), tagihan akseptasi (Banker’s Acceptances), dan Tagihan Repo. Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor bank umum yang berkedudukan di luar negeri, dan kredit yang disalurkan kepada pemerintah pusat dan bukan penduduk.
Sementara itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 4,8 persen yoy, setelah tumbuh sebesar 3,6 persen yoy pada bulan sebelumnya. Sementara itu, tagihan bersih kepada pemerintah pusat tumbuh sebesar 1,9 persen yoy, setelah terkontraksi sebesar 6,5 persen yoy pada Desember 2023.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News