1
1

Kadin Beberkan 3 Alasan Utama Mengapa Sistem Ketahanan Kesehatan Jadi Kebutuhan Mendesak

Ketua Komite Tetap (Komtap) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Maika Nurhayati. | Foto: Media Asuransi/Sarah Dwi Cahyani

Media Asuransi, JAKARTA – Ketua Komite Tetap (Komtap) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Maika Nurhayati menegaskan komitmen Kadin Indonesia untuk mendukung penuh program pemerintah dalam mewujudkan transformasi sistem ketahanan kesehatan nasional.

Menurut Maika dunia usaha memiliki peran strategis dalam memperkuat ekosistem ketahanan Indonesia agar siap menghadapi tantangan masa depan. Ia menyebut ada tiga alasan utama mengapa Kadin Indonesia memandang sistem ketahanan kesehatan sebagai kebutuhan mendesak.

Dirinya menjelaskan Indonesia saat ini menghadapi perubahan demografi dan epidemiologi yang menyebabkan meningkatnya Penyakit Tidak Menular (PMT) seperti stroke dan diabetes, sementara ancaman penyakit menular juga masih tinggi.

“Yang pertama, yaitu adanya disrupsi global dan beban penyakit ganda. Kita tahu perubahan demografi dan epidemiologi yang terjadi saat ini adalah terjadi perubahan penyakit menular,” ujar Maika, dalam Outlook Industri Healthcare di Indonesia 2026 yang digelar secara virtual, Selasa, 9 Desember 2025.

“Penyakit tidak menular itu lebih banyak ditemukan angka kejadiannya dibandingkan penyakit menular. Tetapi bukan berarti ancaman penyakit menular itu tidak terjadi,” tambah Maika.

|Baca juga: Perbanas Rekomendasikan 4 Langkah Strategis untuk Perkuat Sektor Padat Karya dan UMKM

|Baca juga: Prediksi IHSG dan 4 Saham Berpeluang Cuan Hari Ini

|Baca juga: Manulife Dynamic Wealth Assurance Resmi Meluncur untuk Bantu Nasabah Hadapi Masa Depan

Ia menambahkan fenomena long covid maupun gaya hidup masyarakat berpotensi memunculkan penyakit baru akibat akumulasi berbagai faktor risiko. Selain itu, Indonesia masih menghadapi beban tinggi penyakit menular seperti tuberculosis (TBC) yang menjadi program prioritas Pemerintahan Prabowo Subianto.

“Karena tuberculosis itu sampai saat ini masih menjadi angka kematian tertinggi nomor kedua di dunia setelah covid. Itu data dari WHO,” sebut Maika.

Kadin menegaskan beban ganda penyakit ini akan berdampak langsung pada produktivitas nasional. Tanpa langkah adaptif dan responsif, kualitas sumber daya manusia dan daya saing ekonomi akan tertekan.

Alasan kedua adalah perlunya memperkuat ketahanan sistem kesehatan agar mampu beradaptasi menghadapi krisis kesehatan global. Ia menekankan pandemi covid-19 menjadi bukti pentingnya sistem kesehatan yang tangguh dan responsif.

“Alasan yang kedua adalah tuntutan resiliensi dalam era ketidakpastian. Seperti saya sebutkan tadi bahwa covid menyebabkan banyak perubahan yang dalam hal ini kita dituntut untuk melakukan adaptasi dan respons yang tepat,” ucapnya.

Alasan ketiga, Maika menegaskan, kesehatan tidak lagi dapat dipandang sebagai isu sektoral, melainkan faktor kunci dalam ekonomi modern. “Kemudian yang ketiga, kesehatan sebagai determinan kompetitif dalam ekonomi modern,” tutup Maika.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK Izinkan Perubahan Nama PT INARE Proteksi Internasional Menjadi PT Inare Proteksi Internasional Reinsurance Broker

Member Login

or