1
1

KADIN Indonesia Beri Akses Puluhan Mahasiswa Praktik Kerja ke Jepang

Ilustrasi. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – KADIN Indonesia menunjukkan dukungan terhadap Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), dengan menghadirkan program magang selama satu tahun ke Jepang.

Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan saat ini Indonesia sedang berada pada era Revolusi Industri 4.0, dimana semua serba berbasis teknologi, SDM pun juga dituntut untuk kompetitif.

“Banyak sekali perguruan tinggi di Indonesia yang belum berorientasi pada pemecahan masalah di dunia Industri. Hal ini akan menjadi masalah jika sampai tahun 2045 nanti kondisinya tetap seperti ini, mengingat saat Indonesia menginjak usia 100 tahun itu, Indonesia akan memiliki demografi dengan 70% penduduk dengan usia produktif,” ucap Arsjad, dikutip dalam keterangan resminya, Selasa, 7 Februari 2023.

|Baca juga: KADIN Gandeng VISA untuk Perkuat Literasi Keungan UMKM

Berbeda dengan Indonesia, saat ini, negara Jepang kekurangan tenaga kerja. Pertumbuhan penduduk di Jepang sudah minus, bahkan di tahun 2030 nanti, sepertiga populasi Jepang akan memasuki usia non-produktif.

“Kondisi tersebut menjadi sebuah peluang bagi kita. Melalui bidang ketenagakerjaan, KADIN Indonesia berinisiatif meluncurkan program magang bagi mahasiswa Indonesia ke Jepang selama satu tahun di berbagai bidang, diantaranya ground handling, food service, building maintenance, manufaktur, kesehatan, dan konstruksi,” ucap Arsjad.

Sektor ketenagakerjaan di Indonesia sedang menghadapi tantangan besar saat angka pengangguran di Indonesia menyentuh angka 8,42 juta penduduk pada Agustus 2022.

Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan, Adi Mahfudz Wuhadji, mengatakan KADIN Indonesia akan memfasilitasi para mahasiswa setelah lulus dari masa magang di Jepang untuk bekerja melalui program Tokutei Ginou atau Specified Skilled Workers (SSW), dengan kontrak kerja selama 5 tahun.

Saat ini pihak sekolah maupun perguruan tinggi di Indonesia belum membangun sistem placement bagi para lulusannya, terkecuali perguruan tinggi ikatan dinas. “Program ini dapat menjadi solusi tidak hanya untuk mengatasi pengangguran, tetapi meningkatkan harkat dan derajat, sehingga yang bersangkutan mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak,” ucap Adi.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pembangunan Ruas Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 1 Telah Dimulai 
Next Post Pencatatan Perdana Saham IRSX

Member Login

or