Media Asuransi, JAKARTA – Umrah adalah perjalanan ke Tanah Suci dengan tujuan ibadah kepada Allah SWT tanpa batasan waktu tertentu. Meski lebih terjangkau dibandingkan dengan haji, namun ibadah umrah tetap memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Saat ini, biaya umrah berkisar antara Rp25-35 Juta. Perbedaan biaya dipengaruhi beberapa faktor, mulai dari paket travel, pesawat yang digunakan, hingga hotel tempat menginap selama umroh berlangsung. Mengingat biayanya yang tidak sedikit, menabung untuk umrah merupakan keputusan yang bijak.
|Baca juga: Kamu Sandwich Generation? 9 Tips Atur Keuangan Ini Cocok Buat Kamu!
|Baca juga: Sudah Tahu Apa Saja Tunjangan Karyawan? Kalau Belum Wajib Baca Informasi Ini!
Namun dalam praktiknya, masih banyak orang yang salah saat menabung untuk tujuan keuangan tertentu, termasuk untuk umrah. Melansir OCBC, Minggu, 7 September 2025, berikut beberapa kesalahan menabung untuk umrah yang perlu kamu hindari:
1. Target tidak jelas
Banyak orang mulai menabung untuk umrah tanpa menghitung total biaya yang dibutuhkan. Padahal, biaya umrah tidak hanya mencakup ongkos perjalanan saja, tapi juga visa umrah, akomodasi, konsumsi, dan sebagainya. Kalau target nominal dan waktu menabung tidak ditentukan dari awal, rencana umrah bisa berantakan karena uangnya selalu terasa kurang.
2. Menabung di tempat yang tidak tepat
Beberapa orang masih menabung di celengan atau rekening biasa yang mudah diambil kapan saja. Padahal, menabung umrah butuh komitmen jangka menengah sehingga sebaiknya ditempatkan di instrumen keuangan yang lebih aman dan terpisah dari rekening harian. Misalnya, membuka tabungan atau deposito khusus umrah di bank syariah.
|Baca juga: 9 Jurus Jitu Kumpulkan Rp100 Juta Pertamamu, Wajib Diterapkan!
|Baca juga: 10 Cara Ini Bisa Bikin Kamu Kaya Raya! Yuk Intip Lengkapnya!
3. Tidak konsisten
Rencana menabung sering gagal karena tidak ada kedisiplinan dalam menyisihkan uang secara rutin. Awalnya semangat, tapi beberapa bulan kemudian mulai bolong-bolong. Menabung umrah butuh konsistensi, baik nominal maupun waktunya, agar target tercapai tepat waktu. Cara paling gampang adalah dengan autodebet sehingga menabung di awal saat menerima gaji.
4. Tidak mengantisipasi kenaikan biaya umrah
Biaya umrah bisa naik setiap tahun karena fluktuasi kurs rupiah terhadap riyal atau kenaikan harga tiket pesawat dan akomodasi. Kalau menabung hanya sesuai estimasi biaya tahun ini tanpa menghitung potensi inflasi atau fluktuasi harga, bisa-bisa uang yang sudah dikumpulkan nanti tidak cukup ketika hari keberangkatan tiba.
|Baca juga: Pemerintah Manfaatkan Kecerdasan Buatan untuk Perkuat Pengambilan Kebijakan Berbasis Data
|Baca juga: Banyak Kendaraan Rusak dan Keselamatan Terancam saat Aksi Demo, Waktunya Punya Asuransi untuk Proteksi?
5. Tidak memisahkan tabungan umrah dengan tabungan lain
Kesalahan lain adalah mencampur tabungan umrah dengan tabungan untuk kebutuhan lain seperti liburan keluarga, gadget baru, atau dana darurat. Hal ini membuat uang umrah mudah tercampur dan tidak jelas batasannya. Sebaiknya, pisahkan tabungan umrah sejak awal agar dana tetap utuh dan fokus untuk ibadah tanpa tergoda kebutuhan konsumtif yang lain.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News