1
1

Kemenperin Optimalkan Dana Dekonsentrasi Guna Kesejahteraan IKM

Aktifitas produksi di pabrik tahu. | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) berupaya mengoptimalkan anggaran dekonsentrasi, guna menyelaraskan program peningkatkan daya saing industri kecil dan menengah (IKM) di masing-masing daerah.

“Kami berharap pemanfaatan dana dekonsentrasi dapat membangkitkan sektor IKM yang terimbas pandemi Covid-19 agar tetap dapat berproduksi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor, serta memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia,” kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita, dikutip dari keterangan resmi, Senin, 13 Februari 2023.

Reni menegaskan bahwa anggaran dekonsentrasi tahun ini akan difokuskan pada tiga hal, yakni penanganan kemiskinan ekstrem, pendataan, serta pembinaan melalui kegiatan One Village One Product (OVOP) atau Satu Desa Satu Produk. “Dengan ditiadakannya PPKM, kegiatan penumbuhan, pengembangan, serta peningkatan daya saing pelaku IKM di berbagai daerah semakin meningkat,” ujarnya.

|Baca juga: Kemenperin Targetkan Rp250 Triliun untuk Transaksi Produk Dalam Negeri

Reni mengapresiasi pemerintah daerah yang aktif berupaya membina dan meningkatkan daya saing IKM. Adapun kinerja kegiatan dekonsentrasi bidang perindustrian sepanjang 2022 tercatat telah menumbuhkan hingga 4.579 wirausaha baru (WUB). Sebanyak 2.572 WUB diantaranya telah mendapatkan legalitas usaha. Selain itu, Ditjen IKMA telah membina sebanyak 1.574 sentra OVOP, serta memfasilitasi pengembangan produk yang dilaksanakan kepada 1.133 pelaku IKM.

“Realisasi anggaran Ditjen IKMA pada tahun 2022 mencapai 98,68%, dengan realisasi dekonsentrasinya sebesar 97,97%. Tercatat ada satu satuan kerja (satker) dekon yang realisasinya masih di bawah rata-rata (di bawah 91,20%) dan lima provinsi di bawah rata-rata realisasi Ditjen IKMA (di bawah 97,05%),” ungkap Reni.

Sepanjang tahun 2022, Ditjen IKMA telah menggelar berbagai kegiatan, dengan capaian sebanyak 13.220 wirausaha baru yang tumbuh, fasilitasi pameran bagi 306 pelaku IKM dengan total transaksi selama eksibisi mencapai Rp46,9 miliar, serta fasilitasi penerapan teknologi revolusi industri 4.0 kepada 20 IKM.

Selain itu, 99 pelaku IKM telah menerima fasilitas restrukturisasi mesin dan atau peralatan dengan total nilai reimbursement Rp10,86 miliar. Ada pula fasilitasi sertifikasi SNI diberikan kepada 41 IKM, fasilitasi sertifikasi ISO kepada 13 IKM, fasilitasi pendaftaran Kekayaan Intelektual kepada 472 pelaku IKM, fasilitasi HACCP kepada 29 IKM, dan fasilitasi kemitraan kepada 67 pelaku IKM.

Reni juga mengapresiasi kinerja realisasi 20 provinsi yang telah melaksanakan anggaran dekon dengan realisasi di atas rata-rata. Provinsi yang masuk dalam lima besar, yaitu Bengkulu, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Melalui Program BSPS, PUPR Bedah 2.658 Rumah di Aceh
Next Post AM Best: Harga Reasuransi Tinggi Masih Akan Berlanjut

Member Login

or