Melalui Daily Write Up bertajuk Retailer (Neutral) – 2023F outlook: Keeping a cautiously optimistic view amidst rising inflation, analis Mirae Sekuritas, Christine Natasya, menerangkan ekonomi saat ini membaik karena pandemi terkendali, dan mobilitas masyarakat membaik seiring konsumsi rumah tangga yang meningkat yang diperkirakan akan berlanjut di 2023F.
Hal ini didukung meningkatnya pendapatan/kapita dan tingkat mobilitas masyarakat serta meningkatnya kepercayaan konsumen yang berpenghasilan lebih tinggi. “Kami pikir dampak jangka panjang dari inflasi dan PPN yang lebih tinggi lebih berdampak negatif pada daya beli konsumen berpenghasilan menengah ke bawah, sehingga mengurangi pengeluaran diskresioner di tengah ASP yang lebih tinggi oleh retailer,” jelasnya.
Apapun itu, menurutnya, pemerintah akan terus dan memperkuat dukungannya dalam bentuk perlindungan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat dan kondisi perekonomian nasional melalui APBN.
|Baca juga: Bank Indonesia Prakirakan Tekanan Inflasi IHK Akan Meningkat
Sebagai catatan, tingkat inflasi tahunan Indonesia meningkat menjadi 5.9% yoy pada September 2022 (vs 4.7% yoy pada Agustus 2022). Terlepas dari itu, Christine percaya kinerja ekonomi untuk 2023F didukung oleh pemulihan belanja konsumen berpenghasilan menengah ke atas mengingat pemulihan bisnis serta potensi kenaikan gaji untuk pekerja kantoran mengingat pemulihan kondisi keuangan.
Survei Bank Indonesia juga menunjukkan bahwa kondisi keuangan Indonesia saat ini dalam pemulihan yang perlahan tapi pasti sejak terendahnya di Juni 2020 (-18% yoy). Per 1H22, kondisi keuangan bisnis di Indonesia telah tumbuh sebesar 20% yoy.
“Kami mempertahankan rekomendasi Netral kami di sektor ini, mengingat kenaikan biaya di tengah kenaikan inflasi dengan daya beli masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah yang masih lemah,” tuturnya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News