Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia on Consumer (Neutral) – bertajuk 2023F outlook: Better margin but tight competition persists, analis Mirae Sekuritas, Christine Natasya, mengatakan bahwa kinerja perusahaan konsumen Indonesia terkait dengan harga komoditas global, untuk bahan baku.
Sejak 3Q21 hingga 2Q22, Christine mencatat kenaikan signifikan pada beberapa harga komoditas. Kenaikan tersebut masih memberikan tekanan pada marjin laba perusahaan konsumen, meskipun melemah di 3Q22.
|Baca juga: 5 Komoditas Tambang Indonesia yang Dicari Dunia
“Kami percaya bahwa kondisi ini dapat menjadi lebih baik secara bertahap di 2023F (vs. 2022F) karena pemulihan ekonomi yang menjadi pertanda baik untuk penjualan perusahaan konsumen, sementara normalisasi harga komoditas dengan ASP yang lebih tinggi di tengah kenaikan inflasi akan menghasilkan kenaikan marjin bagi perusahaan FMCG. Namun pelemahan USD/IDR menjadi risiko perusahaan FMCG.”
Menurut Christine, perusahaan FMCG dengan brand kuat, terutama memiliki target pasar berpenghasilan menengah ke atas akan relatif lebih menguntungkan karena konsumen masih tetap membeli produk mereka.
Karena yakin pertumbuhan konsumsi 2023F akan stabil mengingat pemulihan permintaan yang berlanjut seiring dengan peningkatan mobilitas, menurut Christine, perusahaan konsumen yang mempertahankan pangsa pasar cukup baik akan tetap diuntungkan.
“Kami berharap perusahaan FMCG yang mampu mempertahankan pangsa pasar akan relatif lebih baik dalam meneruskan biaya yang lebih tinggi. Secara keseluruhan, kami mempertahankan Netral di sektor konsumen.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
