Media Asuransi, JAKARTA – Dalam pidato mengenai pengantar RAPBN dan Nota Keuangannya, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan sebesar 5,2 persen dan inflasi akan tetap dijaga pada kisaran 2,8 persen.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan, mengatakan bahwa angka-angka yang disampaikan merupakan titik tengah yang mengakomodasi keinginan DPR dan pemerintah. “Sebetulnya pemerintah dan DPR mencari titik keseimbangan, karena kalau DPR maunya tinggi ‘kan, enam atau tujuh (persen untuk pertumbuhan ekonomi). Tapi ‘kan kita lihat kondisi dan situasi, kalau forecasting kita terlalu jauh ‘kan juga nanti presiden dievaluasi juga. Jadi saya kira medium lah. Tetap di atas 5 (persen) ‘kan?” tutur Fathan, dikutip dari laman DPR, Kamis, 17 Agustus 2023.
|Baca juga: Surplus Neraca Perdagangan yang Berlanjut, Tingkatkan Ketahanan Ekonomi Nasional
Fatha mengatakan bahwa ekonomi Indonesia masih berada pada posisi yang baik. Terlebih, dalam pidato presiden disampaikan bahwa sejak akhir 2021, secara konsisten pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas 5,0 persen.
“Tadi presiden juga mengatakan selama tiga tahun berturut-turut (pertumbuhan ekonomi) kita di atas lima (persen) walaupun 5,2 atau 5,01 dan lain sebagainya, tapi artinya kita masih mencapai titik yang bagus,” ujarnya seusai seusai menghadiri Sidang Paripurna DPR RI tentang RAPBN 2024.
Terkait inflasi, anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara ini optimistis dengan target yang telah disampaikan. Angka inflasi 2,8 persen, menurutnya, masih berada pada titik yang moderat. “Inflasi oke, jika dibanding dengan negara-negara lain yang mencapai 17 persen atau dengan Malaysia. Saya kira kita masih oke. Langkah-langkah kita sangat prudent dan sangat terukur dengan situasi yang seperti ini,” tuturnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News