1
1

Konsistensi, Inovasi, dan Sinergi, Prinsip Utama Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Deputi Gubernur BI, Juda Agung, dalam peluncuran Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No.41 di Solo, 23 Oktober 2023. | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung, menyampaikan bahwa konsistensi, inovasi, dan sinergi adalah tiga prinsip utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Selama semester I/2023, stabilitas sektor keuangan masih terjaga dengan baik meski dihadapkan pada lingkungan risiko suku bunga global yang tinggi dalam jangka panjang (higher for longer).

Hal ini dia sampaikan dalam acara peluncuran Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No.41 September 2023 yang mengangkat tema “Konsistensi, Inovasi, dan Sinergi Mendorong Intermediasi untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan” di Solo, Jawa Tengah, Senin, 23 Oktober 2023.

Deputi Gubernur juga menyampaikan bahwa Bank Indonesia berupaya menjaga stabilitas dan momentum pemulihan ekonomi dengan menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 25 bps (basis points) menjadi 6,00 persen. “Keputusan ini untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak meningkat tingginya ketidakpastian global, serta sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memitigasi dampaknya terhadap imported inflation,” kata Yuda Agung dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu, 25 Oktober 2023.

|Baca juga: Bank Indonesia Naikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate Menjadi 6,00 Persen

Selanjutnya untuk menghadapi tantangan ke depan, Bank Indonesia terus melakukan penguatan respons kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Pertama, mengembangkan inovasi kebijakan seperti penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM), dan QRIS Cross Border. Kedua, memperkuat ketahanan siber yang bersifat end to end  untuk memastikan keamanan data masyarakat yang berpengaruh pada kelancaran sistem pembayaran. Ketiga, mendukung pembiayaan hijau melalui berbagai instrumen kebijakan dalam mengantisipasi tantangan perubahan iklim.

Bank Indonesia menilai, Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) pada semester I/2023 tetap terjaga sejalan dengan berlanjutnya pemulihan perekonomian domestik di tengah masih tingginya ketidakpastian perekonomian global. Terjaganya SSK tecermin dari ketahanan sistem keuangan yang kuat, intermediasi yang membaik, dan inklusi keuangan yang meningkat.

Bank Indonesia meyakini SSK ke depan masih akan tetap terjaga, ditopang oleh sinergi dan inovasi kebijakan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) serta bauran kebijakan Bank Indonesia, termasuk kebijakan makroprudensial akomodatif.

Bank Indonesia terus mendorong inovasi kebijakan makroprudensial yang difokuskan untuk memperkuat peran sektor keuangan dalam intermediasi melalui implementasi kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) pada 4 sektor ekonomi dan kebijakan Transparansi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dengan pendalaman pada suku bunga sektor-sektor hilirisasi. Selain itu, Bank Indonesia melanjutkan kebijakan akomodatif terhadap instrumen kebijakan makroprudensial rasio Countercyclical Capital Buffer (CCyB), Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM), dan Rasio Loan To Value (LTV).

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Jokowi Lantik Amran Suliman Menjadi Menteri Pertanian
Next Post Jokowi Lantik Sulaiman Jadi Dubes Argentina

Member Login

or