Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan, menilai bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menciptakan peluang usaha serta meningkatkan sektor perdagangan di Indonesia.
“Anak muda harus memiliki ide-ide kreatif dalam menyampaikan ide ataupun pendapat, berwawasan luas, berpikiran terbuka, berani mengambil risiko dalam menyelesaikan berbagai tantangan yang ada, serta mampu menciptakan peluang usaha khususnya di bidang perdagangan,” ungkap Zulkifli Hasan dalam pelantikan Pengurus Wilayah Satuan Siswa, Pelajar, dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila, di Bandung, dikutip melalui siaran resminya, Senin, 13 Maret 2023.
Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan, untuk peningkatan perdagangan di dalam negeri dan mendorong usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM), generasi muda juga harus berani menjalin kemitraan lebih besar dengan ritel modern dan lokapasar (marketplace).
“Tugas kami di Kementerian Perdagangan adalah membuka jalan, diantaranya melalui berbagai fasilitasi yang mempertemukan UMKM dengan ritel modern, lembaga pembiayaan, dan lokapasar,” katanya.
|Baca juga: Kemendag Amankan 24,8 Ton Minyak Goreng Curah di Provinsi Lampung
Menurut Zulkifli Hasan, sebagai salah satu organisasi kepemudaan di Indonesia, SAPMA harus mengambil peran dalam memajukan dan membangun Indonesia di berbagai bidang, termasuk bidang ekonomi dan perdagangan.
“Saya harapkan SAPMA dapat membuat jaringan logistik kuat dapat membantu warung-warung. Kita mulai dari kecil dulu, semoga ke depannya akan lebih maju. Kita bangun bersama-sama dengan kerja sama,” tambah Mendag.
Dia sampaikan, kerja sama dan kolaborasi adalah kunci penting bagi Indonesia untuk menghadapi dinamika nasional dan global.
“Dengan kerja sama dan kolaborasi, Indonesia telah membuktikan diri mampu bertahan dan menjadi salah satu dari sedikit negara yang tetap melanjutkan tren pemulihan ekonomi pada 2022,” ungkapnya.
Pada 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3 persen. Nilai ini lebih baik dari beberapa negara lainnya, seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, China, dan Uni Eropa. Selain itu, inflasi Indonesia pada tahun 2022 juga tercatat relatif lebih rendah dari beberapa negara lainnya, yaitu sebesar 5,51 persen.
“Selama pemulihan ekonomi, ekspor menjadi salah satu komponen utama pendorong pertumbuhan ekonomi. Nilai ekspor selama 2022 mencapai US$ 291,98 miliar.
Nilai ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah dan nilai surplus neraca perdagangan juga menjadi rekor baru dengan capaian US$ 54,53 miliar,” tutur Zulkifli Hasan.
Menurut dia, Indonesia juga harus mampu masuk ke pasar-pasar ekspor nontradisional yang berpotensi besar di kawasan Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan seperti Arab Saudi, Pakistan, Bangladesh, dan India.
“Negara-negara tersebut berpotensi untuk penjajakan kerja sama perdagangan. Besok saya akan ke India untuk melakukan kerja sama,” jelasnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News