1
1

Meningkat, Jumlah Uang Beredar Mei 2022

Ilustrasi. | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Mei 2022 meningkat atau tetap tumbuh positif. Posisi M2 pada Mei 2022 tercatat sebesar Rp7.854,8 triliun atau tumbuh 12,1 persen year on year (yoy), tetap kuat dibandingkan dengan pertumbuhan pada April 2022 yang tercatat sebesar 13,6 persen yoy.

“Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 18,4 persen yoy dan uang kuasi sebesar 4,6 persen yoy,” kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Rabu, 29 Juni 2022.

Erwin menjelaskan, sejak posisi data September 2021, uang beredar dalam arti sempit atau M1, terdiri dari Uang Kartal di Luar Bank umum dan BPR, Giro Rupiah dan Tabungan Rupiah yang Dapat Ditarik Sewaktu-waktu. Penjelasan lebih lanjut terkait hal ini dapat dilihat pada publikasi Analisis Uang Beredar periode data Agustus 2021.

|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Di sisi lain, pertumbuhan M2 pada Mei 2022 terutama dipengaruhi oleh perkembangan ekspansi keuangan pemerintah serta penyaluran kredit yang tidak setinggi bulan sebelumnya. Ekspansi keuangan pemerintah tercatat melambat, tercermin dari tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat yang tumbuh 3,8 persen yoy, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada April 2022 sebesar 22,3 persen yoy.

Sementara itu, penyaluran kredit pada Mei 2022 tumbuh 8,7 persen yoy, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,9 persen yoy. Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih terkontraksi 2,9 persen yoy, membaik dibandingkan dengan kontraksi 4,4 persen yoy pada bulan sebelumnya.

Menurut Erwin, kredit dalam data ini adalah yang diberikan terbatas hanya dalam bentuk pinjaman (loans), dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (debt securities), tagihan akseptasi (banker’s acceptances), dan tagihan repo. Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor bank umum yang berkedudukan di luar negeri, dan kredit yang disalurkan kepada pemerintah pusat dan bukan penduduk. 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post AAJI Jalin Kerja Sama dengan Universitas Katolik Parahyangan
Next Post wagely Perkenalkan Platform Kesejahteraan Finansial di Indonesia HR Summit 2022

Member Login

or