Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI mencatat, bahwa penerimaan pajak telah mencapai Rp1.246,97 triliun, ini setara dengan 72,58% dari target, dan tumbuh 6,4% secara year on year (yoy), namjn lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 7,8% (yoy).
“Kinerja penerimaan pajak masih tumbuh positif didukung kinerja kegiatan ekonomi yang baik, namun mulai melambat dipengaruhi oleh penurunan signifikan harga komoditas, penurunan nilai impor, dan tidak berulangnya kebijakan PPS,” ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN KiTa, Rabu, 20 September 2023.
|Baca juga: Market Brief: Suku Bunga Diperkirakan Stagnan, Wall Street Auto Merosot
Di sisi lain, penerimaan kepabeanan dan cukai kini mencapai Rp171,6 triliun atau 56,6% dari target, namun angka ini turun 16,8% (yoy) yang dipengaruhi oleh penurunan bea keluar dan cukai. Sedangkan penerimaan bea masuk tumbuh 3,0% (yoy), didorong oleh kenaikan tarif efektif dan menguatnya kurs dolar AS meskipun terjadi penurunan basis impor.
“Penerimaan cukai turun 5,6% (yoy) karena total produksi yang menurun utamanya dari golongan satu. Bea keluar turun 80,3% (yoy) akibat penurunan harga crude palm oil (CPO) dan adanya kebijakan pembersihan (flush out) stok CPO yang mendorong tingginya ekspor CPO pada 2022, serta turunnya volume ekspor mineral,” pungkas Sri Mulyani.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News