1
1

Mirae Asset Sekuritas Yakin Harga Emas Dunia Terus Naik, tapi Ada Syaratnya!

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengungkapkan risiko geopolitik dan makroekonomi global masih menjadi pendorong utama harga emas dunia sejak awal tahun. Sebagai instrumen safe have, harga emas akan kembali naik jika kondisi global diliputi ketidakpastian atau bahkan jika terjadi sentimen negatif.

Terkait dengan tarif dagang Donald Trump, Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto memperdiksi, pasar baru akan bereaksi jika keputusan tarif tersebut jauh di atas atau jauh di bawah acuan tarif yang sudah diwacanakan.

|Baca juga: Profil Lengkap Achmad K Permana, dari Bankir hingga Jadi Komisaris Utama Allianz Life Syariah

|Baca juga: Berikut Jadwal Pembagian Sisa Dividen US$300 Juta Alamtri Resources Indonesia (ADRO)

“Kalau nanti keputusan tarif impor barang China ke AS jauh dari rencana awal 30 persen dan sebaliknya tarif impor AS ke China 10 persen maka baru akan ada perubahan prediksi ekonomi dan pasar keuangan. Pelaku pasar global sudah mengantisipasi level tersebut,” kata Rully, dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 13 Juni 2025.

Setelah tensi Perang Dagang semakin mereda sejak dua bulan terakhir yang ditandai melemahnya nilai tukar dolar AS (DXY) dan harga komoditas, dia mengatakan, terjadi aksi jual bersih investor asing pada pasar saham Indonesia.

“Hal itu ditandai adanya aliran dana asing keluar di pekan pertama Juni dengan nilai setara Rp4,7 triliun terutama dari saham bank-bank besar,” tuturnya.

|Baca juga: Oradian Soroti Tantangan Digitalisasi Keuangan di Indonesia, Infrastruktur dan Kolaborasi Jadi Kunci

|Baca juga: Bos Krom Bank (BBSI) Ambil Langkah Ini Usai OJK Imbau Penurunan Suku Bunga Deposito

Direktur PT Bumi Resouces Minerals Tbk (BRMS) Herwin Hidayat mengatakan prospek cerah harga emas masih dapat menguntungkan emiten terkait emas, salah satunya perusahaan yang dia pimpin. Tahun depan harga emas diprediksi masih dapat menguat lagi seiring permintaan emas dari publik yang tinggi di tengah ketidakpastian global.

“Untuk BRMS, setiap kenaikan harga emas dapat membuat kinerja keuangan lebih positif, bersama dengan faktor lain yaitu peningkatan kapasitas produksi. Kami menargetkan produksi emas tahun ini naik menjadi 70 ribu hingga 75 ribu troy ons dari 64.983 troy ons pada 2024,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Cuan! Antam (ANTM) Tebar Dividen Rp3,6 Triliun, 100% dari Laba 2024
Next Post Yenny Siswanto Resmi Jadi Direktur Teknologi Informasi dan Digital Danamon (BDMN)

Member Login

or