Media Asuransi, JAKARTA – Neraca perdagangan Indonesia pada September 2021 diperkirakan kembali mencatatkan surplus dengan nilai sebesar US$4,5 miliar seiring dengan tren pemulihan ekonomi global yang terus berlanjut.
Melalui riset bertajuk Macro Preview – September’s international trade: Expecting 17 straight months of surplus, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Anthony Kevin, mengatakan pada penulisan laporan ini, konsensus yang disusun oleh Bloomberg memperkirakan ekspor dan impor masing-masing naik 51,3% yoy dan 49,8% yoy, pada bulan September, serta surplus neraca perdagangan sebesar US$3,84 miliar.
“Kami sendiri memperkirakan ekspor akan mencatat ekspansi yoy sebanyak 55% yoy di bulan September, yang akan menandai 11 bulan berturut-turut pertumbuhan positif. Dengan cara yang sama, kami memperkirakan impor akan meningkat sebesar 48% yoy, yang berarti surplus neraca perdagangan sebesar US$4,5 miliar,” jelasnya.
|Baca juga: Neraca Dagang Indonesia Agustus Catatkan Surplus Tertinggi Sejak 2019
Dia memperkirakan ekspor Indonesia akan tetap positif secara yoy di bulan September karena ekonomi global terus pulih. Pada bulan September, PMI manufaktur di 4 dari 5 pasar ekspor utama Indonesia mencatat ekspansi, dengan AS mencatatkan angka tertinggi di 60,7.
Dari sudut pandang harga komoditas, pertumbuhan yoy yang kuat dari harga CPO (rata-rata +57,1% yoy pada September 2021) akan mendongkrak nilai ekspor Indonesia ke China dan India, yang merupakan dua pembeli terbesar minyak sawit Indonesia.
Dari perspektif impor, aktivitas manufaktur Indonesia mencatat ekspansi pertama dalam tiga bulan di bulan September, karena PMI manufaktur untuk periode tersebut berada di 52,2, menurut survei IHS Markit.
“Dengan demikian, kami berharap impor bahan baku, yang mewakili 73% dari total impor Indonesia, akan mencatat perubahan yoy positif lainnya pada September 2021.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News