1
1

Neraca Perdagangan Indonesia Jadi Penopang Apresiasi Rupiah di Akhir 2022

Perdagangan Valuta Asing. | Foto: Ist
Media Asuransi, JAKARTA – Kondisi neraca perdagangan Indonesia dinilai tetap solid sehingga secara fundamental dapat mendukung apresiasi rupiah di akhir tahun 2022 di tengah kondisi ekonomi global yang makin memburuk. 

Melalui Daily Write Up bertajuk Macro Update – August’s international trade: Stronger-than-expected exports, ekonom Mirae Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, mengatakan bahwa pertumbuhan ekspor Indonesia tercatat cukup tinggi, mencapai 30,2% yoy menjadi USD27,9 miliar pada Agustus. Ekspor non-migas tercatat mencapai USD26,2 miliar, atau tumbuh 28,6% YoY (vs. 31,6% yoy di bulan Juli). 

|Baca juga: BI: Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut

“Kami menilai kinerja ekspor Indonesia bulan Agustus sangat baik mengingat kondisi makroekonomi global yang kurang kondusif dan harga komoditas yang menurun. Demikian pula, impor mencatat pertumbuhan yang cukup kuat pada bulan Agustus sebesar 32,8% yoy menjadi USD22,2 miliar (vs. 39,9% yoy yang sebesar USD21,3 miliar pada bulan Juli), sesuai ekspektasi.    

Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus selama 28 bulan berturut-turut, surplus di bulan Agustus melebar menjadi USD5,8 miliar (vs. USD4,2 miliar di Juli), jauh lebih tinggi dari ekspektasinya yang sebesar USD4,2 miliar dan konsensus yang sebesar USD4,0 miliar. Akumulasi surplus perdagangan di 8M22 menjadi USD34,9 miliar (vs. USD20,7 miliar di 8M21). “Kami memperkirakan neraca perdagangan Indonesia tetap solid, dan secara fundamental mendukung apresiasi rupiah di akhir tahun ini.”

Di pihak lain, prospek ekonomi global semakin memburuk, terutama di negara-negara besar, termasuk AS, Inggris, negara-negara besar Eropa, dan Tiongkok. Inflasi tetap tinggi di AS dan Inggris, dan terus mencapai rekor di Zona Euro. Hal ini menyebabkan kenaikan suku bunga yang agresif oleh The Fed, BoE, dan ECB akan berlanjut. “Kami memperkirakan ekonomi AS, Inggris, dan Zona Euro akan memasuki resesi pada tahun 2023,” katanya.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Diperkirakan Mixed, Ajaib Rekomendasikan BRIS, ROTI, & BBTN
Next Post Bank Indonesia Perkuat Digitalisasi Layanan

Member Login

or