1
1

Pahami Penyebab Inflasi Lewat Laporan Analisis Inflasi Bank Indonesia

Kegiatan jual beli masih terlihat ramai di Pasar Tradisional Kebayoran Lama beberapa waktu lalu. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.

Perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia. BPS melakukan survei untuk mengumpulkan data harga dari berbagai macam barang dan jasa yang dianggap mewakili belanja konsumsi masyarakat. Data tersebut kemudian digunakan untuk menghitung tingkat inflasi dengan membandingkan harga-harga saat ini dengan periode sebelumnya.

|Baca juga: Berikut Tips Hadapi Lonjakan Inflasi Medis dengan Bijak

Jadi, secara sederhana dapat dikatakan bahwa inflasi adalah kenaikan umum dalam tingkat harga barang dan jasa, dapat berasal dari berbagai faktor yang mempengaruhi keseimbangan ekonomi. Mari kita telusuri penyebab inflasi secara lebih mendalam.

Dikutip dari laman Bank Indonesia, Senin, 16 September 2024, disebutkan bahwa penyebab inflasi secara umum ada dua. Pertama, tekanan dari sisi penawaran atau cost push inflation dan yang kedua, tekanan dari sisi permintaan atau demand pull inflation.

 

Tekanan dari Sisi Penawaran

Depresiasi Nilai Tukar
Contoh: Jika mata uang suatu negara mengalami depresiasi, impor barang dan jasa menjadi lebih mahal. Sebagai hasilnya, biaya produksi meningkat, mendorong kenaikan harga dalam negeri.

Dampak inflasi luar negeri
Inflasi di negara mitra dagang atau di pasar global juga bisa berdampak pada harga-harga impor,  hal ini yang dapat meningkatkan biaya produksi di dalam negeri.

Peningkatan Harga Komoditas yang Diatur Pemerintah
Contoh: Jika pemerintah mengatur harga komoditas penting, kenaikan harga tersebut dapat merambat ke sektor lain, menyebabkan peningkatan biaya produksi secara keseluruhan.

 Negative Supply Shocks
Contoh: Bencana alam seperti gempa bumi atau kelangkaan sumber daya dapat menghambat distribusi barang dan jasa, mengurangi penawaran dan memicu kenaikan harga.

 

|Baca juga: Berikut 7 Langkah untuk Mengatasi Masalah Inflasi

Tekanan dari Sisi Permintaan

Ekspektasi Inflasi
Ekspektasi Inflasi Adaptif, contohnya jika masyarakat memiliki pengalaman inflasi tinggi di masa lalu, mereka mungkin menaikkan harga barang dan jasa mereka dengan harapan inflasi yang tinggi akan berlanjut.

Ekspektasi Inflasi Forward-looking

Dapat kita misalkan investor yang memperhatikan kebijakan moneter dan fiskal, serta kondisi ekonomi global, mungkin mengantisipasi inflasi dan menyesuaikan keputusan investasi mereka.

Dengan contoh konkret, kita dapat melihat bagaimana setiap faktor memainkan peran dalam menyebabkan inflasi. Penjelasan yang lebih rinci memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika ekonomi yang mendasari kenaikan harga.

​Analisa Penyebab Inflasi

Secara rutin tiap bulan Bank Indonesia mengeluarkan hasil Analisa penyebab inflasi Indonesia. Baca dan pahami agar Anda bisa lebih bijak dalam pengambilan keputusan.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 3 Alternatif Investasi Amankan Keuangan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
Next Post Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Travelling

Member Login

or