1
1

Pemerintah Gencarkan Hilirisasi Bahan Baku Kosmetik

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN Fabien Penone

 

Media Asuransi, JAKARTA – Pemerintah mempercepat dan memperluas program hilirisasi. Setelah nikel, produk yang digenjot untuk hilirisasi adalah minyak atsiri, rumput laut, dan tanaman herbal, yang menjadi bahan untuk produk kosmetik.

Salah satu upaya pemerintah adalah mendorong penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang juga berpotensi besar untuk menambah lapangan kerja di Indonesia serta membuka peluang bagi UMKM masuk ke pasar global.

|Baca juga: Aneka Tambang (ANTM) Masuk JIIPE untuk Perkuat Daya Saing dan Hilirisasi Mineral

Dalam keterangan persnya Kamis, 6 Februari 2025, kemarin Menko Perekonomian Airlangga mengapresiasi L’Oréal sebagi perusahaan yang memiliki komitmen dalam inovasi, pengembangan sumber daya manusia, dan ekspansi pasar serta turut memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Perusahaan ini mendukung hilirisasi bahan baku kecantikan yang menjadi program pemerintah.

Indonesia sendiri memiliki potensi besar sebagai pasar industri kecantikan dengan 75 juta penduduk Gen Z yang menjadi target utama berbagai produk kecantikan. Dengan potensi besar tersebut, Menko Airlangga mengatakan bahwa Indonesia juga berencana untuk mendorong hilirisasi industri kosmetik.

|Baca juga: Airlangga: Kebijakan Hilirisasi Industri Kunci Jaga Ketahanan Ekonomi Indonesia

Dengan kekayaan biodiversitas seperti minyak atsiri, rumput laut, dan tanaman herbal, Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan produk kecantikan berbasis bahan alami yang berdaya saing global. Potensi tersebut tersebar di Aceh, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, dan banyak wilayah lain yang dapat menciptakan peluang pertumbuhan bagi masyarakat di sektor perkebunan.

“Saya juga mengikuti perkembangan industri rumput laut. Rumput laut berpotensi digunakan dalam kosmetik, obat-obatan herbal, imunomodulator, dan parfum berbasis ekstraksi laut. Ini adalah nilai tambah yang bisa kita kembangkan bersama,” kata Menko Airlangga.

Sebagai bagian dari strategi hilirisasi, Pemerintah mendorong industri kosmetik untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan pelaku UMKM. Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menekankan pentingnya inovasi dalam industri kecantikan, salah satu contohnya yakni teknologi geriatri yang akan membantu memastikan bahwa kecantikan tidak hanya untuk Gen Z, tetapi juga untuk generasi yang lebih senior.

“Saya ingin memperdalam peran Indonesia sebagai pusat industri kecantikan. BPOM sudah mendukung industri ini dan masa depan industri kecantikan yang mencakup pengembangan herbal dan terapi sel. Ini adalah inovasi baru dalam dunia kecantikan dan pengobatan. Pemerintah sudah menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus di Bali dan Serpong untuk mendukung industri ini,” ungkap Menko Airlangga.

“Kita harus menyelesaikan perundingan IEU-CEPA pada semester ini. Selama 45 tahun di Indonesia, L’Oreal telah berkembang, mengekspor ke 20 negara, memperdalam rantai nilai, dan ini membuktikan bahwa bekerja sama dengan Indonesia membuka peluang pertumbuhan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang didampingi oleh Ibu Yanti Airlangga Hartarto dalam acara perayaan 45 tahun L’Oréal di Indonesia di Jakarta, Kamis, 6 Februari 2025.

Dalam acara yang juga dihadiri oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN Fabien Penone tersebut, Menko Airlangga juga menyinggung hubungan erat antara Indonesia dan Prancis, terutama dalam kerja sama ekonomi dan investasi.

Kerja sama ekonomi Perancis dengan Indonesia telah terbukti memberikan manfaat besar bagi dunia usaha. Menko Airlangga berharap perusahaan-perusahaan lainnya tidak hanya berinvestasi, tetapi juga membangun ekosistem industri yang berkelanjutan. Di samping itu, Menko Airlangga kembali menegaskan bahwa Indonesia terbuka untuk bisnis dan siap memperkuat kerja sama dengan Uni Eropa.

“Saya berharap kita dapat bekerja sama untuk merealisasikan IEU-CEPA, meningkatkan hubungan bilateral, serta menyelesaikan permasalahan sengketa nikel dan minyak kelapa sawit. Dengan bekerja sama, kita dapat semakin memperkuat perekonomian ke depannya. Sekali lagi, Indonesia merupakan pusat gravitasi industri kecantikan,” pungkas Menko Airlangga.

Editor: Irdiya Setiawan

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Murni Sadar (MTMH) Mulai Pembangunan Rumah Sakit Murni Teguh Gama City
Next Post Perusahaan Gas Negara (PGAS) Gandeng Aerotrans Perluas Penggunaan BBG

Member Login

or