Media Asuransi, JAKARTA – Realisasi Pendapatan Daerah DKI Jakarta sampai dengan 30 Juni 2023 mencapai Rp27,58 triliun (37,09% dari target) atau tumbuh 21,55% year on year (yoy).
Sementara itu, Belanja Daerah mencapai Rp19,96 triliun (26,75% dari pagu) atau turun 5,22% yoy. Dari realisasi pendapatan dan belanja tersebut, APBD DKI Jakarta sampai dengan 30 Juni 2023 tercatat surplus sebesar Rp7,62 triliun.
Lebih lanjut, dikutip melalui siaran resminya, tren inflasi DKI Jakarta yang menurun berlanjut pada bulan Juni 2023. Tingkat inflasi di DKI Jakarta pada bulan Juni 2023 mencapai 0,01% month to month (mtm) jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, 0,95% year to date (ytd) dihitung dari awal tahun periode berjalan, dan 3,20% yoy dihitung dari periode yang sama tahun sebelumnya.
|Baca juga: Ekonomi DKI Jakarta Menguat per 30 April 2023
“Hal ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah seperti menjaga pasokan dan harga beberapa komoditas pada kelompok pengeluaran,” ujar Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta, Mei Ling, pada Konferensi Pers APBN KiTa Regional DKI Jakarta Periode Data sampai dengan 30 Juni 2023 di Jakarta, pekan lalu.
Perkembangan inflasi di DKI Jakarta menunjukkan performa yang lebih baik jika dibandingkan dengan beberapa kota di Pulau Jawa seperti Surabaya (4,91% yoy) dan Yogyakarta (4,20% yoy), serta masih berada di bawah tingkat inflasi nasional (3,52% yoy).
Pada Juni 2023, ekspor dan impor melambat dengan realisasi ekspor US$4,52 miliar atau menurun 7,37% dibandingkan Mei 2023 sebagai akibat penurunan harga komoditas ekspor terutama sawit.
Realisasi impor US$6,23 miliar mengalami perlambatan sebesar 14,42% dibandingkan Mei 2023, dipengaruhi oleh berkurangnya volume importasi utamanya penurunan permintaan komoditas nonmigas.
Optimisme masyarakat DKI terhadap kondisi ekonomi saat ini dan harapan terhadap kondisi ekonomi yang akan datang pada periode bulan Juni 2023 tetap solid. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) DKI Jakarta meningkat dalam zona optimis (>100) pada level 149,8 dan lebih tinggi dari IKK nasional yang tercatat sebesar 127,1.
“Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga dengan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini yang meningkat ke level 137,5, serta Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang meningkat pada level 162,1,” pungkas Mei.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News