1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Teller bank sedang memegang pecahan uang baru. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan ketiga Juni 2024, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Perkembangan Nilai Tukar 19-21 Juni 2024

Pada akhir hari Kamis, 20 Juni 2024

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.425 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 7,104 persen.
  3. DXY menguat ke level 105,59.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke level 4,259 persen

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

|Baca juga: IHSG dan Rupiah Kembali Kompak Merekah di Perdagangan Sore

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 21 Juni 2024

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.440 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun naik ke 6,18 persen.

Aliran Modal Asing (Minggu III Juni 2024)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 20 Juni 2024 sebesar 76,04 bps (basis points), relatif stabil dengan dibandingkan 14 Juni 2024 sebesar 76,40 bps.
  2. Berdasarkan data transaksi 19–20 Juni 2024, nonresiden tercatat jual neto Rp0,78 triliun terdiri dari jual neto Rp1,42 triliun di pasar saham, beli neto Rp0,45 triliun di SBN dan beli neto Rp0,19 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
  3. Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 20 Juni 2024, nonresiden tercatat jual neto Rp42,10 triliun di pasar SBN, jual neto Rp9,35 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp117,77 triliun di SRBI.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 24 Juni 2024.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Airlangga Yakin Defisit Anggaran di 2025 Bisa Dipertahankan di Bawah 3%
Next Post Perdagangan Pagi: IHSG Menghijau, Rupiah Tertekan

Member Login

or