Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan keempat September 2024, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.
Perkembangan Nilai Tukar 23-27 September 2024
Pada akhir hari Kamis, 26 September 2024
1.Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.160 per dolar AS.
2.Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik di 6,44%.
3.DXY melemah ke level 100,56.
4.Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke level 3,796%.
|Baca juga: IHSG dan Kurs Rupiah Ambruk di Perdagangan Pagi
DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
Pada pagi hari Jumat, 27 September 2024
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.070 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun naik di 6,47 persen.
|Baca juga: Relaksasi Moneter The Fed Beri Angin Segar untuk Aset Kripto
Aliran Modal Asing (Minggu IV September 2024)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 26 September 2024 sebesar 67,36 bps (basis points), naik dibandingkan 20 September 2024 sebesar 67,28 bps.
- Berdasar data transaksi 23-26 September 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp9,73 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp2,88 triliun di pasar saham, Rp1,30 triliun di pasar SBN, dan Rp5,55 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
- Selama tahun 2024, berdasar data setelmen sampai dengan 26 September 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp57,13 triliun di pasar saham, Rp31,07 triliun di pasar SBN dan Rp193,60 triliun di SRBI.
- Berdasar data setelmen sampai dengan 26 September 2024 pada semester II/2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp56,79 triliun di pasar saham, Rp65,03 triliun di pasar SBN dan dan Rp63,25 triliun di SRBI.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 30 September 2024.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News