Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan terakhir November 2024, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.
Perkembangan Nilai Tukar 25-29 November 2024
Pada akhir hari Kamis, 28 November 2024
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.865 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,904 persen.
- DXY melemah ke level 106,05.
- Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke 4,263 persen.
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
Pada pagi hari Jumat, 29 November 2024
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.845 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun turun ke 6,88 persen.
|Baca juga: REVIEW PASAR OBLIGASI: Kinerja SBN Naik Tipis 0,003%, Korporasi Menguat 0,16%
Aliran Modal Asing (Minggu IV November 2024)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 28 November 2024 sebesar 74,53 bps (basis points), naik dibanding dengan 22 November 2024 sebesar 73,13 bps.
- Berdasarkan data transaksi 25-28 November 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp1,78 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp2,01 triliun di pasar saham, beli neto sebesar Rp1,89 triliun di pasar SBN, dan jual neto sebesar Rp1,66 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
- Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 28 November 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp24,65 triliun di pasar saham, Rp29,17 triliun di pasar SBN, dan Rp184,85 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
- Pada semester II/2024, nonresiden tercatat melanjutkan inflows sebesar Rp24,31 triliun di pasar saham, Rp63,13 triliun di pasar SBN, dan Rp54,50 triliun di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 2 Desember 2024.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News