Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan kedua Juli 2025, menunjukkan angka yang cukup stabil. Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.
Perkembangan Nilai Tukar 7 – 11 Juli 2025
|Baca juag: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
Pada akhir hari Kamis, 10 Juli 2025
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.215 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,56 persen.
- DXY menguat ke level 97,65.
- Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke 4,350 persen.
DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
|Baca juga: Apakah Strategi Investasi Jangka Panjang Masih Relevan di Tengah Gejolak Pasar?
Pada pagi hari Jumat, 11 Juli 2025
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp Rp16.215 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun stabil di 6,56 persen.
|Baca juga: BI: Uang Primer Adjusted Juni 2025 Tumbuh 8,6%
Aliran Modal Asing (Minggu II Juli 2025)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 10 Juli 2025 sebesar 73,03 bps (basis points), relatif stabil dibandingkan dengan 4 Juli 2025 sebesar 73,74 bps.
- Berdasar data transaksi 7-10 Juli 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp7,90 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp5,41 triliun SRBI, Rp2,34 triliun di pasar saham dan Rp0,16 triliun di pasar SBN.
- Selama tahun 2025, berdasar data setelmen sampai dengan 10 Juli 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp56,24 triliun di pasar saham, Rp35,08 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp59,27 triliun di SBN.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 14 Juli 2025.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News