Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan ketiga Agustus 2025, menunjukkan angka yang cukup stabil. Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.
Perkembangan Nilai Tukar 19 – 22 Agustus 2025
Pada akhir hari Kamis, 21 Agustus 2025
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.280 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,32 persen.
- DXY menguat ke level 98,62.
- Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke 4,328 persen.
|Baca juga: Kol 1 Sampai 5, Istilah yang Muncul Saat Pengajuan KPR
DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
Pada pagi hari Jumat, 22 Agustus 2025
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp Rp16.345 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun turun di 6,30 persen.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah di Fase Konsolidasi, Ekonom DBS: Mencerminkan Stabilisasi Pasar
Aliran Modal Asing (Minggu III Agustus 2025)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 21 Agustus 2025 sebesar 66,97 bps (basis points), turun dibanding dengan 14 Agustus 2025 sebesar 67,72 bps.
- Berdasar data transaksi 19-21 Agustus 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp0,91 triliun, terdiri dari beli neto sebesar Rp2,31 triliun di pasar saham, serta jual neto sebesar Rp0,62 triliun di pasar SBN dan Rp0,78 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
- Selama tahun 2025, berdasar data setelmen sampai dengan 21 Agustus 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp52,99 triliun di pasar saham dan Rp85,83 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp71,63 triliun di pasar SBN.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 25 Agustus 2025.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News