Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan kedua September 2025, menunjukkan angka yang cukup stabil. Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.
Perkembangan Nilai Tukar 8 – 12 September 2025
Pada akhir hari Kamis, 11 September 2025
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.455 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun relatif stabil di 6,37 persen.
- DXY melemah ke level 97,53.
- Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke 4,021 persen.
|Baca juga: BI Siaga Penuh Jaga Stabilitas Rupiah dan Kecukupan Likuiditas
DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
Pada pagi hari Jumat, 12 September 2025
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.425 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun turun ke 6,33 persen.
|Baca juga: LPS Turunkan Tingkat Bunga Penjaminan untuk Simpanan Rupiah 25 Bps
Aliran Modal Asing (Minggu II September 2025)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 11 September 2025 sebesar 69,04 bps (basis points), turun dibanding dengan 4 September 2025 sebesar 69,55 bps.
- Berdasar data transaksi 8-11 September 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp14,24 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp2,22 triliun di pasar saham, Rp5,45 triliun di pasar SBN, dan Rp6,57 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
- Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 11 September 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp54,33 triliun di pasar saham dan Rp117,72 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp58,94 triliun di pasar SBN.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 15 September 2025.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News