1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Teller Bank Syariah Indonesia sedang menghitung uang setoran nasabah. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan terakhir Juni 2022, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati perkembangan ekonomi yang berangsur pulih seiring dengan semakin terkendalinya penyebaran Covid-19, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Indikator stabilitas adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut :

|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Perkembangan Nilai Tukar 27 Juni – 1 Juli 2022

Pada akhir hari Kamis30 Juni 2022

  1. Rupiah ditutup melemah di level (bid) Rp14.895 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun di 7,20%.
  3. DXY menguat ke level 104,69.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke level 3,013%.


DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 1 Juli 2022

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.910 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun stabil di level 7,20%.


Aliran Modal Asing (Minggu V Juni 
2022)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke level 141,96 bps per 30 Juni 2022 dari 124,96 bps per 24 Juni 2022.
  2. Berdasarkan data transaksi 27 Juni – 30 Juni 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp7,23 triliun terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp3,34 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp3,89 triliun.
  3. Berdasarkan data setelmen s.d 30 Juni 2022 (ytd), nonresiden jual neto Rp111,12 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp61,82 triliun di pasar saham.


“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 4 Juli 2022.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 9 Kebiasaan Miliuner Dunia yang Patut Ditiru
Next Post MARKET BRIEF: Bursa Wall Street Ditutup Reli Akhir Pekan Lalu

Member Login

or