1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Fenomena jasa Pinjaman Pribadi (PinPri) yang banyak beredar di media sosial. | Foto: ist

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan terakhir November-awal Desember 2022, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati pemulihan ekonomi nasional yang sedang berlangsung, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Indikator stabilitas adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut:

A. Perkembangan Nilai Tukar 28 November – 2 Desember 2022

Pada akhir hari Kamis, 1 Desember 2022

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.560 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,86%.
  3. DXY melemah ke level 104,73.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke level 3,505%.

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 2 Desember 2022

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.400 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun turun ke 6,85%.

Aliran Modal Asing (Minggu V November 2022)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke 85,45 bps per 1 Desember 2022 dari 93,3 bps per 25 November 2022.
  2. Berdasarkan data transaksi 28 November – 1 Desember 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp9,64 triliun terdiri dari beli neto Rp8,76 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp0,88 triliun di pasar saham.
  3. Selama tahun 2022, berdasarkan data setelmen sampai dengan 1 Desember 2022, nonresiden jual neto Rp155,10 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp78,20 triliun di pasar saham.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 4 Desember 2022.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post REVIEW SEPEKAN: Rata-Rata Volume Transaksi Bursa Naik 75,18%
Next Post Allianz Indonesia Bersama 4.745 Donator Bantu Korban Gempa Cianjur

Member Login

or