1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Kantor pusat Bank Indonesia. | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada minggu pertama Januari 2023, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati pemulihan ekonomi nasional yang sedang berlangsung, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Indikator stabilitas adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut:

Pada akhir hari Kamis, 5 Januari 2023

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.605 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik di 6,98%.
  3. DXY[1] menguat ke level 105,04.
  4. Yield UST (US Treasury) Note[​2] 10 tahun turun ke level 3,718%.

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

|Baca juga: BI: Cadangan Devisa US$ 137,2 Miliar per Desember 2022

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 6 Januari 2023

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.620 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun naik ke 6,99%.

Aliran Modal Asing (Minggu I Januari 2023)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke 95,01 bps per 5 Januari 2023 dari 101,23 bps per 30 Desember 2022.
  2. Berdasarkan data transaksi 2–5 Januari 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp8,05 triliun (beli neto Rp9,74 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp1,68 triliun di pasar saham).
  3. Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 5 Januari 2023, nonresiden beli neto Rp6,68 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp2,91 triliun di pasar saham.

B.    Perkembangan Inflasi

  1. ​​​Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada Minggu I Januari 2023, perkembangan harga sampai dengan minggu pertama Januari 2023 diperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,40% (mtm).
  2. ​​Komoditas utama penyumbang inflasi Januari 2023 sampai dengan minggu pertama yaitu cabai rawit 0,08% (mtm), cabai merah 0,06% (mtm), bawang merah 0,04% (mtm), beras 0,03% (mtm), daging ayam ras, emas perhiasan, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,02% (mtm), serta tahu mentah, bawang putih, dan tarif air minum PAM masing-masing sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu bensin 0,06% (mtm), telur ayam ras 0,02% (mtm) dan angkutan udara 0,01% (mtm).

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 9 Januari 2023.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 4 Saham Pilihan Menu Trading Hari Ini 9 Januari 2023
Next Post Jokowi Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI 2023 di atas 5 Persen

Member Login

or