Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada minggu ketiga Mei 2023, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.
Indikator stabilitas adalah nilai tukar, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 15-19 Mei 2023
Pada akhir hari Rabu, 17 Mei 2023
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.860 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,36%.
- DXY menguat ke level 103,58.
- Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke level 3,646%.
DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Terangkat Rilis Manufaktur AS
UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
Pada pagi hari Jumat, 19 Mei 2023
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.890 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun naik ke 6,40%.
Aliran Modal Asing (Minggu III Mei 2023)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke 91,14 bps per 17 Mei 2023 dari 94,41 bps per 12 Mei 2023.
- Berdasarkan data transaksi 15 – 17 Mei 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp8,33 triliun terdiri dari beli neto Rp8,47 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp0,14 triliun di pasar saham.
- Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 17 Mei 2023, nonresiden beli neto Rp60,65 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp13,93 triliun di pasar saham.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 22 Mei 2023.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News