1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada minggu kedua September 2023, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Indikator stabilitas adalah nilai tukar, sebagai berikut:

Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 11 – 15 September 2023

|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Pada akhir hari Kamis, 14 September 2023

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.350 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,63%.
  3. DXY menguat ke level 105,41.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke level 4,286%.

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 15 September 2023

Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.385 per dolar AS.​

  1. Yield SBN 10 tahun naik ke 6,66%.

Aliran Modal Asing (Minggu II September 2023)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 14 September 2023 sebesar 76,58 bps, turun dibandingkan per 8 September 2023 sebesar 79,03 bps.
  2. Berdasarkan data transaksi 1114 September 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp4,45 triliun tediri dari jual neto Rp3,98 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp0,47 triliun di pasar saham.
  3. Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 14 September 2023, nonresiden beli neto Rp75,32 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp3,64 triliun di pasar saham.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 18 September 2023.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Panin Dai-ichi Life Resmikan Kantor Pemasaran di Cengkareng, Jakarta
Next Post 4 Saham Pilihan Menu Trading Hari Ini 18 September 2023

Member Login

or