1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Petugas bank sedang merapikan tumpukan uang. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada akhir pekan pekan pertama Januari 2024, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Indikator stabilitas adalah nilai tukar, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 1-5 Januari 2024

Pada akhir hari Kamis, 4 Januari 2024

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.485 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,64%.
  3. DXY menguat ke level 102,42.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke level 3,999%.

 

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

 

Pada pagi hari Jumat, 5 Januari 2024

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.490 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun naik ke 6,66%.

Aliran Modal Asing (Minggu I Januari 2024)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 4 Januari 2024 sebesar 75,01 bps, naik dibandingkan per 29 Desember 2023 sebesar 68,45 bps.
  2. Berdasarkan data transaksi 2 – 4 Januari 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp8,61 triliun terdiri dari beli neto Rp5,07 triliun di pasar SBN, beli neto Rp1,47 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp2,08 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
  3. Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 4 Januari 2024, nonresiden beli neto Rp1,79 triliun di pasar SBN, beli neto Rp2,40 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp2,73 triliun di SRBI.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 8 Januari 2024.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Arab Saudi Berencana Pangkas Harga Minyak Mentah di Asia
Next Post 408 Kantor Cabang BSI di Seluruh Indonesia Layani Weekend Banking

Member Login

or