1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada akhir pekan pekan ketiga Februari 2024, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Perkembangan Nilai Tukar 12 -16 Februari 2024

Pada akhir hari Kamis, 15 Februari 2024

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.615 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,62%.
  3. DXY menguat ke level 104,30.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke level 4,230%.

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

|Baca juga: IHSG dan Rupiah Sore di Akhir Pekan Kompak Bikin Full Senyum

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 16 Februari 2024

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.644 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun stabil di 6,62%.

Aliran Modal Asing (Minggu III Februari 2024)

  1. Premi CDS  Indonesia 5 tahun per 15 Februari 2024 sebesar 70,92 bps, turun dibandingkan 9 Februari 2024 sebesar 72,58 bps.
  2. Berdasar data transaksi 12–15 Februari 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp4,07 triliun terdiri dari jual neto Rp0,98 triliun di pasar SBN, beli neto Rp6,03 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp0,98 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
  3. Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 15 Februari 2024, nonresiden jual neto Rp0,68 triliun di pasar SBN, beli neto Rp15,41 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp29,76 triliun di SRBI.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Asisten Gubernur BI dan Kepala Departemen Komunikasi, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 19 Februari 2024.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bukan Saatnya Lagi Benturkan Kepentingan Ekonomi dengan Sosial dan Ekologi
Next Post Market Brief: Bursa Wall Street Ambruk saat Inflasi AS Memanas

Member Login

or