Media Asuransi, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2024 baik di bidang finansial maupun operasional. Kinerja kuat tersebut disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2024 yang bertempat di Grha Pertamina, Jakarta.
Dari sisi kinerja keuangan, di 2024, Pertamina mencatatkan pendapatan sebesar US$75,33 miliar atau setara Rp1.194 triliun, EBITDA senilai US$10,79 miliar setara Rp171,04 triliun, dan laba bersih senilai US$3,13 miliar atau setara dengan Rp49,54 triliun.
|Baca juga: Harga Logam Mulia Kinclong, Mirae Asset Sarankan Trading Saham-saham Emas
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan perusahaan juga terus menunjukkan kinerja positif di berbagai lini bisnis. Produksi migas menembus satu juta barel setara minyak, menjadikan Pertamina kontributor 69 persen minyak nasional dan 37 persen gas nasional. Dari sisi kilang, Pertamina menjadi kontributor utama produksi BBM nasional.
“Di 2024 produksi migas terjaga solid di angka satu juta barel setara minyak. Selain itu, produksi BBM Kilang Pertamina berhasil memenuhi 70 persen kebutuhan BBM nasional, bahkan kebutuhan avtur dan diesel 100 persen dipenuhi dari kilang domestik,” ujar Fadjar, dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu, 14 Juni 2025.
|Baca juga: Pertamina Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris, Berikut Susunan Lengkapnya
|Baca juga: Gelar RUPS, Blibli (BELI) Dapat Restu MESOP dan Angkat Komisaris Baru
Sebagai BUMN, imbuh Fadjar, Pertamina terus memperkuat infrastruktur distribusi energi hingga saat ini lebih dari 15 ribu titik retail BBM, 260 ribu titik pangkalan LPG, 6.700 gerai Pertashop, dan 573 lokasi BBM Satu Harga tersedia untuk menyalurkan energi ke seluruh pelosok negeri.
Distribusi energi juga disokong pengoperasian 288 kapal. Dari sisi bisnis gas, Pertamina mengoperasikan lebih dari 33 ribu km pipa transmisi dan distribusi gas serta sekitar 820 ribu sambungan jargas. Sedangkan dari sisi pengembangan bisnis terbarukan, Pertamina menjadi kontributor utama bisnis rendah karbon.
Pertamina mengelola 13 wilayah kerja geothermal, PLTGU dan PLTS dengan total kapasitas 2.502,12 megawatt. Pertamina juga memproduksi biofuel B35, Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), Pertamax Green 95, dan proyek Used Cooking Oil (UCO) untuk Sustainable Aviation Fuel (SAF).
“Atas kinerja positif tersebut Pertamina mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan yang telah menjadi pelanggan setia dan pendukung perusahaan. Pertamina terus berkomitmen sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional di seluruh Indonesia,” kata Fadjar.
Fadjar menambahkan kontribusi Pertamina kepada penerimaan negara juga terus meningkat. Sepanjang 2024, kontribusi Pertamina sebesar Rp401,73 triliun baik dari pajak, PNBP maupun dividen.
|Baca juga: Garuda Indonesia Raih Peringkat Tertinggi Ketepatan Waktu Dunia Versi OAG
|Baca juga: Dukung Pemerataan Ekonomi, BNI (BBNI) Klaim Berkomitmen Dukung Pembangunan Nasional
“Pada 2024, total penyerapan Produk Dalam Negeri (PDN) senilai Rp415 triliun yang memberikan multiplier effect penyerapan tenaga kerja sebanyak 4,1 juta orang dan peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) Rp702 triliun yang berkontribusi terhadap peningkatan PDB 2024,” pungkas Fadjar.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News