1
1

Pertamina Klaim Kinerja ESG Kian Kinclong di 2023

Gedung Pertamina. | Foto: Pertamina

Media Asuransi, JAKARTA – Kinerja Environmental, Social, and Governance (ESG) PT Pertamina (Persero) semakin kinclong sejalan dengan inovasi dekarbonisasi yang dijalankan perusahaan sepanjang 2023. Bahkan, kinerja tersebut melampaui target.

Realisasi reduksi emisi scope 1 & 2 Pertamina mencapai 124 persen dari target yang ditetapkan pada 2023. Hingga Desember 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.

Dekarbonisasi di Pertamina Group merupakan upaya yang dilakukan oleh seluruh subholding di mana Subholding Upstream (SHU) menjadi subholding terbesar yang berhasil mereduksi emisi scope 1 & 2 di Pertamina Group.

|Baca: Berikut Sejumlah Fakta Penyebab 7 Asuransi/Reasuransi dan 14 Dapen Masuk Pengawasan Khusus OJK

Capaian ESG 2023 juga ditandai dengan kenaikan peringkat ESG Pertamina dan mendudukan Pertamina pada posisi pertama pada subsektor Minyak dan Gas Terintegrasi dari 61 perusahaan dunia, berdasarkan peringkat dari lembaga ESG Rating Sustainalytics.

ESG skor Pertamina pada akhir 2023 naik menjadi 20,7 (Medium Risk) dari sebelumnya 22,1. Skor Sustainalytics yang lebih rendah ini mencerminkan tingkat risiko yang lebih baik.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan kinerja kinclong ESG Pertamina melalui inovasi dekarbonisasi merupakan wujud nyata dukungan Pertamina terhadap target pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

“Dalam mendukung kinerja ESG, Pertamina menjalankan dua pilar yaitu dekarbonisasi emisi dari aktivitas bisnis dan membangun bisnis hijau yang menghasilkan energi bersih dan ramah lingkungan,” ujar Fadjar, dikutip dari keterangan resminya, Kamis, 18 Januari 2024.

Pertamina, imbuh Fadjar, terus menjalankan berbagai inovasi dekarbonisasi dengan memproduksi energi ramah lingkungan yang berdampak positif bagi kinerja ESG perusahaan sehingga Pertamina dinobatkan sebagai perusahaan nomor satu dunia dalam kinerja ESG.

Fadjar menambahkan, inovasi penting yang dijalankan Pertamina dalam dekarbonisasi adalah implementasi teknologi Carbon Capture Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dengan melakukan injeksi perdana C02 di Lapangan Pertamina EP Jatibarang Field, Indramayu, Jawa Barat serta Lapangan Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.

Potensi dekarbonisasi juga tersebar di beberapa lapangan migas lainnya, yang saat ini tengah dalam tahap studi. “Indonesia memiliki potensi besar dalam CCS/CCUS dan bisa menjadi arah bisnis Pertamina di masa depan,” pungkas Fadjar.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Perekonomian Stabil, Prospek Industri Asuransi Guatemala Dipertahankan Stabil
Next Post Transaksi Digital Banking 2023 Tumbuh 13,48%

Member Login

or