1
1

Pertumbuhan Ekonomi Jateng Membaik, Angka Pengangguran pun Turun

Media Asuransi, JAKARTA – Dalam bayang-bayang ancaman resesi global, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatatkan pertumbuhan ekonomi 5,28 persen year on year (yoy) pada kuartal/III 2022.

Hal ini diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, Adhi Wiriana, dalam keterangan resmi secara daring yang dikutip Rabu, 9 November 2022. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Jateng berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada kuartal III/2022 atas dasar harga berlaku Rp396.643,77 miliar dan atas dasar harga konstan Rp264.862,50 miliar.

Adhi menyebut pertumbuhan ini cukup baik, meskipun belum memenuhi target pertumbuhan yang direncanakan hingga tujuh persen, guna mengurangi pengangguran, kemiskinan secara signifikan.

“Terlihat pada 5,28 persen yoy cukup baik dibandingkan pada kuartal/III 2021 yang 2,73 persen. Kalau dibandingkan dengan kuartal III/2022 pertumbuhan kita cukup tinggi yakni 5,66 persen,” ujarnya.

|Baca juga: Ekonomi DKI Jakarta Kian Menguat, Cek Indikator-Indikatornya

Adapun, pertumbuhan ekonomi Jateng secara Q to Q, tumbuh 1,32 persen dibanding kuartal/II 2022 (Q to Q). Sementara secara kumulatif atau c to c pada kuartal/III 2022, ekonomi Jateng tumbuh 5,36 persen.

Adhi menjelaskan lebih lanjut bahwa jumlah penduduk usia kerja di Jateng saat ini berjumlah 27,49 juta orang. Dari jumlah ini, terbagi dua kelompok yakni Bukan Angkatan Kerja (BAK) dan Angkatan Kerja (AK). Tercatat, BAK turun 274 ribu orang menjadi 8,02 juta orang, sedangkan AK naik 511 ribu orang menjadi 19,47 juta orang.

Dari data AK terbagi menjadi dua kelompok yakni orang bekerja dan pengangguran. Orang bekerja tercatat naik 555 ribu orang menjadi 18,39 juta orang. Kategori ini terbagi menjadi tiga, yakni orang bekerja penuh waktu meningkat 956 ribu orang menjadi 13,13 juta orang. Pekerja paruh waktu menurun 103 ribu orang menjadi 4,27 juta orang, dan setengah pengangguran turun 298 ribu orang menjadi 0,99 juta orang.

Sementara, pengangguran turun 44 ribu orang menjadi 1,08 juta orang. Dia menyebut indikator ini menjadi tanda perbaikan ekonomi dilihat dari jumlah pekerja penuh waktu.

“Ini menandakan pertumbuhan ekonomi yang terjadi 5,28 persen year on year, kuartal III/2022, berpengaruh terhadap penurunan pengangguran yang turun 44 ribu orang. Sementara orang bekerja terjadi peningkatan 555 ribu orang,” jelas Adhi.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Learning from Problems of Credit Insurance
Next Post OJK Terbitkan Aturan Baru Perlakuan Khusus Daerah Terkena Dampak Bencana

Member Login

or