1
1

Prospek Kondisi Ekonomi dan Pasar Indonesia Diramal Kian Membaik

Deretan gedung pencakar langit di Ibu Kota Jakarta. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Prospek kondisi ekonomi dan pasar Indonesia diperkirakan kian membaik seiring dengan meningkatnya optimisme investor global terhadap emerging market, khususnya di Asia.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Macro Tracker bertajuk Macro Tracker – Global market updates: USD index continues to weaken, ekonom Mirae Sekuritas Rully Arya Wisnubroto mengatakan sesuai ekspektasi, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25bps ke kisaran target 4,50%-4,75%, laju kenaikan suku bunga yang lebih moderat menyusul kenaikan secara agresif tahun lalu sejak bulan Maret 2022.

|Baca juga: Presiden Berharap Semua Pihak Optimistis dengan Kemajuan Ekonomi Indonesia

“Kami memperkirakan The Fed semakin dekat dengan akhir dari siklus pengetatan moneter saat ini. Kami memprediksi The Fed akan kembali menaikkan FFR sebesar 25 bps lagi pada pertemuan FOMC berikutnya, pada 21-22 Maret ke kisaran target 4,75%-5,0% dan akan bertahan hingga akhir tahun.”

Menyusul pengumuman pertemuan FOMC, terang Rully, indeks S&P500 menguat signifikan, sebesar 1,0% menjadi 4.119,2, melanjutkan tren penguatan sejak awal tahun ini. Di sisi lain, USD mencapai level terendah dalam 9 bulan terakhir terhadap mata uang global lainnya menyusul sinyal dovish dari The Fed. Indeks USD (DXY) diperdagangkan di bawah 101 untuk pertama kalinya sejak April 2022, 100,93, dan telah melemah sebesar 2,5% sejak awal tahun ini.

Rully menuturkan inflasi Indonesia terkendali dan menunjukkan tren menurun di bulan Januari. Selain itu, PMI Manufaktur Global Indonesia yang dipublikasikan oleh S&P meningkat ke level tertinggi dalam 3 bulan terakhir pada level 51,3.

Rupiah terus menguat sejalan dengan mata uang global lainnya terhadap USD. “Kami melihat prospek yang lebih baik dari kondisi ekonomi dan pasar Indonesia dengan meningkatnya optimisme investor global terhadap emerging market, khususnya di Asia.”

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Rasio Utang Indonesia Masih Sehat
Next Post Mayoritas Perusahaan AS Optimistis Pendapatan Akan Tumbuh di 2023

Member Login

or