Media Asuransi, JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan ketersediaan stok pupuk dan kelancaran distribusi dalam menyambut musim tanam kedua 2025 di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Lampung Tengah, Lampurng. Hingga 12 Mei 2025, posisi stok pupuk di Provinsi Lampung mencapai 46.138 ton atau 153 persen dari ketentuan stok minimum.
Lampung Tengah, stok pupuk subsidi yang tersedia mencapai 8.072 ton atau 116 persen dari ketentuan stok minimum. Stok tersebut terdiri dari Urea 2.290 ton, NPK 5.685 ton, NPK Formula Khusus 20 ton dan Organik 77 ton.
|Baca juga: Pupuk Indonesia Gelar Program Tebus Bersama di Madiun
Selain itu, Pupuk Indonesia juga terus memastikan kelancaran distribusi pupuk subsidi ke petani yang berhak. Hingga 12 Mei 2025, Pupuk Indonesia sudah berhasil menyalurkan total 40.842 ton pupuk subsidi di Lampung Tengah yang terdiri dari 19.583 ton Urea, 20.946 ton NPK Phonska, 90 ton NPK Kakao dan 224 ton organik.
Jal ini disampaikan Senior Manager Regional 1B Pupuk Indonesia, Ikdul Jumai, dalam acara Tebus Bersama Pupuk Subsidi, sekaligus sosialisasi penguatan sistem digital yang terdapat di aplikasi i-Pubers di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung pada Rabu, 14 Mei 2025.
Ikdul berharap petani segera melakukan penebusan pupuk subsidi, karena ketahanan pangan itu dimulai dari para petani. “Jika petani mendapat pupuk subsidi, kemudian lahannya dipupuki dan hasilnya meningkat, Insya Allah kita segera mencapai swasembada pangan,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 16 Mei 2025.
|Baca juga: Pupuk Indonesia Tekankan Penguatan Pasokan Bahan Baku Pupuk untuk Wujudkan Ketahanan Pangan
Acara Tebus Bersama dan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan penyerapan pupuk subsidi, memastikan kemudahan penebusan, dan menjaga agar harga pupuk sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
“Tebus Bersama bukan hanya program penebusan massal, tapi bagian dari upaya kami agar pupuk subsidi lebih mudah dijangkau petani. Salah satu langkahnya adalah dengan melakukan upgrade sistem i-Pubers yang kini memungkinkan pemesanan pupuk oleh kios ke distributor dilakukan secara digital, bukan lagi manual,” ujar Ikdul.
Dia menjelaskan bahwa dengan sistem ini, Pupuk Indonesia bisa memantau secara real-time seluruh jalur distribusi, sehingga akan memperkuat akuntabilitas dan efisiensi dalam penyaluran pupuk subsidi. Inovasi ini memungkinkan Pupuk Indonesia memonitor penyaluran pupuk subsidi mulai dari gudang lini 1 dan lini 2 hingga ke tangan petani yang terdaftar dalam sistem e-RDKK.
Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu dari lima wilayah yang menjadi lokasi uji coba penguatan aplikasi i-Pubers ini. Sebelumnya, uji coba ini telah dilakukan di Madiun Jawa Timur pada 9 Mei 2025. Kabupaten lainnya yang direncanakan menjadi lokasi uji coba adalah Grobogan (Jawa Tengah), Gunung Kidul (DI Yogyakarta), dan Sidenreng Rappang (Sulawesi Selatan).
“Kami juga aktif melakukan monitoring melalui tim lapangan, baik dari manajer penjualan hingga field staff. Jika ada kendala, kami sangat terbuka dan akan segera menindaklanjuti setiap masukan dari petani maupun kios,” kata Ikdul.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News