Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki, mengatakan bahwa posisi strategis Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT-KUMKM) saat ini merupakan perwujudan rumah UMKM yang menjadi tools pemerintah untuk mewujudkan transformasi ekonomi nasional dewasa ini.
Teten mengatakan bahwa di tahun 2022, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melakukan pembangunan dan revitalisasi PLUT-KUMKM melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas dan Sentra IKM Bidang UMKM untuk mewujudkan transformasi ekonomi sebagaimana amanat RPJMN.
|Baca juga: Koperasi yang Beraktivitas di Sektor Jasa Keuangan akan diawasi OJK
“Sejak digulirkan pada 2013 hingga saat ini, telah terbangun PLUT sebanyak 74 unit yang tersebar di 74 kabupaten/kota di 32 provinsi seluruh Indonesia. Mulai awal tahun ini, kami melakukan re-disain PLUT yaitu sebuah konsep kebaruan dengan branding New PLUT sehingga pendampingan dan pembinaan menjadi lebih efektif,” kata Teten, dikutip dalam keterangan pers, Rabu, 28 Desember 2022.
New PLUT adalah optimalisasi fungsi dan layanan PLUT KUMKM melalui perubahan orientasi dan paradigma pengelolaan PLUT ke dalam konteks kekinian melalui 10 fungsi layanan utama. Fungsi layanan itu mencakup, pertama, konsultasi dan pendampingan usaha. Kedua, pendaftaran usaha pada sistem perizinan berusaha.
Ketiga, pelatihan teknis dan manajemen. Keempat, pemenuhan sertifikasi dan standardisasi produk. Kelima, inkubasi bisnis. Keenam, promosi dan pemasaran produk. Ketujuh, kurasi UMKM. Kedelapan, pengembangan jejaring kemitraan lintas sektoral. Kesembilan, co–working space, Kesepuluh, fasilitas pendukung kewirausahaan lainnya.
Teten menambahkan, bahwa mengurus UMKM berbeda dengan mengurus usaha besar, karena UMKM harus terus didampingi. “UMKM harus dilakukan pendampingan secara terus-menerus dari hulu ke hilir. Seiring dengan adanya era disrupsi perilaku masyarakat akibat pandemi Covid-19, maka harus disiapkan digitalisasi dengan menyiapkan teknologi yang relevan serta mendukung bonus demografi,” katanya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pasar Asuransi Kesehatan Dunia Diprediksi Tembus US$4,45 Triliun di 2032
Selasa, 24 Juni 2025
