1
1

Ramalan Jokowi Benar, 3 Pemimpin Dunia Ini Mundur karena Negaranya Krisis

Presiden RI Joko Widodo | Foto: Biro Setpres

Media Asuransi, JAKARTA – Krisis ekonomi yang melanda dunia telah banyak memakan korban. Setidaknya sudah ada 3 pemimpin dunia yang lengser karena kehilangan dukungan dari parlemen atau partai yang mendukungnya. Hal ini seolah membenarkan pernyataan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) yang sebelumnya meramalkan bakal ada negara yang bangkrut karena krisis.

Terkini, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa telah mengajukan pengunduran diri dalam sebuah surat yang dikirim melalui email kepada ketua parlemen Mahinda Yapa Abeywardena.

Baca juga: Depresiasi Rupiah Diperkirakan Masih Berlanjut

Sebelumnya, Rajapaksa mendarat di Singapura dalam penerbangan dari Maladewa, setelah melarikan diri dari negaranya seiring dengan pecahnya protes anti-pemerintah.

Abeywardena telah menerima email pengunduran diri Rajapaksa. Namun, kantor juru bicara parlemen menyatakan bahwa surat tersebut perlu diverifikasi terlebih dahulu.

“Kami tidak dapat menerima email seperti itu begitu saja. Keabsahannya perlu dipastikan. Itu telah dibagikan dengan otoritas terkait untuk verifikasi yang sama,” kata kantor tersebut, dikutip CNN International, Jumat, 15 Juli 2022.

“Begitu kami memiliki konfirmasi resmi dan diverifikasi secara hukum, kami berharap dapat membuat pernyataan mengenai hal itu besok (Jumat) pagi.”

Pihak parlemen menambahkan bahwa mereka mengharapkan untuk menerima salinan kertas dari surat tersebut, tetapi itu akan memakan waktu lebih lama karena akan dikirim dari Singapura.

Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Cermati 3 Saham Ini

Menurut sumber pemerintah, surat itu dikirim melalui email setelah Rajapaksa tiba di Singapura.

Singapura mengatakan Rajapaksa telah diizinkan memasuki negara itu dalam ‘kunjungan pribadi’ tetapi tidak meminta atau diberikan suaka.

“Telah dipastikan bahwa Tuan Rajapaksa telah diizinkan masuk ke Singapura untuk kunjungan pribadi. Dia tidak meminta suaka dan juga tidak diberikan suaka. Singapura pada umumnya tidak mengabulkan permintaan suaka,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Singapura.

Melansir Reuters, pengunduran diri Rajapaksa akan diumumkan secara resmi pada Jumat pukul 7.30 pagi waktu setempat.

Sementara itu, Perdana Menteri Italia, Mario Draghi, mengatakan pada Kamis, 14 Juli 2022, bahwa dia akan mengundurkan diri. Hal itu menyusul hilangnya dukungan dari parlemen setelah 5-Star Movement, partai terbesar dalam pemerintahan koalisi negara itu, menarik dukungannya dalam mosi percaya parlemen.

Kebijakan Draghi, sebuah paket yang dirancang untuk mengatasi krisis biaya hidup di Italia, sejatinya disahkan dengan suara 172 berbanding 39. Namun, boikot yang dilakukan 5-Star membuat pemerintah menghadapi risiko keruntuhan yang dapat mengarah pada pemilihan umum lebih cepat.

“Saya ingin mengumumkan bahwa malam ini saya akan menyampaikan pengunduran diri saya kepada Presiden Republik,” katanya Draghi, mengutip CNN International, Jumat, 15 Juli 2022.

“Suara hari ini di Parlemen sangat signifikan dari sudut pandang politik. Mayoritas persatuan nasional yang telah mendukung pemerintah ini sejak pembentukannya sudah tidak ada lagi,” tambahnya.

Dia sebelumnya mengatakan bahwa dia tidak akan memimpin pemerintahan yang tidak didukung oleh 5-Star Movement.

Namun, Presiden Italia, Sergio Mattarella, telah menolak pengunduran diri Draghi, alih-alih meminta Draghi untuk berbicara di parlemen untuk menilai situasi politik.

“Presiden Republik tidak menerima pengunduran diri dan mengundang Perdana Menteri untuk hadir di hadapan parlemen untuk melakukan komunikasi, sehingga penilaian situasi yang muncul sebagai akibat dari hasil sesi yang diadakan hari ini di Senat Republik dapat dilakukan di forum yang tepat,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Beberapa partai politik di Italia pun mendukung keputusan Mattarella. “Italia, di saat yang sulit ini, tidak dapat melakukannya tanpa Draghi,” tutur Renato Brunette, Menteri Administrasi Publik dari partai Go Italy.

Menteri Luar Negeri Luigi Di Maio menggambarkan keputusan mantan partainya, 5-Star, sebagai ‘tindakan yang jelas tidak bertanggung jawab, sehingga mengutuk negara itu ke jurang maut’.

Di negara lain, pemerintahan Inggris pun goyang. Bahkan Boris Johnson akhirnya setuju untuk mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Inggris.

Ini seiring keputusannya resign dari jabatan pemimpin Partai Konservatif Britania Raya. Dia mengatakan ini sudah menjadi keinginan partainya.

“Jelas sekarang keinginan Partai Konservatif parlementer bahwa harus ada pemimpin baru partai dan oleh karena itu, perdana menteri baru,” katanya sebagaimana disiarkan langsung oleh BBC, Kamis, 7 Juli 2022, sore waktu setempat. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Harga Emas Spot Masih Akan Tertekan, Antam Turun Rp5.000 per Gram
Next Post Platform NFT ‘Ghozali Everyday’ PHK Karyawan

Member Login

or