1
1

Realisasi APBN per Juni 2022 Surplus 0,39% terhadap PDB

Media Asuransi, JAKARTA – Realisasi APBN sampai akhir Juni 2022 mencatat surplus 0,39% terhadap PDB. Namun demikian, dengan perkembangan ekonomi dan kinerja APBN yang semakin baik, terutama dari sisi pendapatan negara yang meningkat tajam, defisit fiskal di akhir tahun 2022 diproyeksikan dapat kembali turun menjadi lebih rendah dari pada target Perpres 98/2022. 

Seiring pemulihan ekonomi yang tetap kuat dan berlanjut di tahun 2022, target defisit fiskal APBN 2022 diturunkan dari target awal sebesar 4,85% menjadi 4,50% PDB pada Perpres 98/2022. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menuju “soft landing” di tahun 2023.

Melalui keterangan resmi Kementerian Keuangan yang dikutip, Kamis, 28 Juli 2022, pemerintah menyatakan bahwa penurunan defisit APBN membawa konsekuensi pada pembiayaan anggaran dan pembiayaan utang yang juga mengalami penurunan. Penyesuaian tersebut menunjukkan upaya APBN untuk adaptif dan responsif menghadapi risiko global sekaligus menjaga kesinambungan APBN untuk konsolidasi fiskal tahun 2023.

|Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui AS dan China

Pembiayaan APBN tetap mengedepankan prinsip prudent, fleksibel, dan oportunistik. Realisasi Pembiayaan Utang sampai akhir Juni 2022 mencapai Rp191,9 triliun (20,3% dari target APBN Perpres 98/2022), turun 56,9% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Realisasi tersebut berasal dari Surat Berharga Negara (Neto) sebesar Rp182,4 triliun dan Pinjaman (Neto) sebesar Rp9,5 triliun. 

Pemerintah tetap mengutamakan penerbitan SBN domestik, antara lain melalui penerbitan SBN Ritel sebagai upaya berkelanjutan untuk meningkatkan partisipasi investor domestik. Meski dengan target yang tinggi, penerbitan SBR011 pada bulan Juni mengalami oversubscribe hingga 2,78 kali dari target awal sebesar Rp5 triliun dan memperoleh Rp13,91 triliun dari 46.673 investor. 

Selain itu, SWR003 yang baru ditutup pada Juli ini mencatat penjualan terbesar sepanjang sukuk wakaf ritel dengan total Rp38,5 miliar. Di tahun 2022, pemerintah melanjutkan implementasi SKB I dan III, sekaligus sebagai tahun terakhir pelaksanaan SKB. SKB I di mana BI sebagai standby buyer telah tercapai sebesar Rp32,24 triliun sementara realisasi SKB III yang diterbitkan pada akhir Juni mencapai Rp21,87 triliun. 

Selain itu, realisasi PPS untuk investasi SUN tercapai sebesar Rp1.057 triliun dan USD11,84 juta, serta SBSN sebesar Rp135,3 miliar. Menghadapi peningkatan risiko global, pemerintah telah melakukan beberapa penyesuaian strategi pembiayaan melalui utang di tahun 2022, antara lain: (i) Optimalisasi SBN domestik, terutama melalui SBN Ritel yang ditargetkan tetap tinggi serta optimalisasi pendanaan SKB III pada Kuartal III 2022; (ii) Penyesuaian target lelang SBN dan SBN valas; serta (iii) fleksibilitas pinjaman program.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 4 Saham Pilihan Menu Trading Hari Ini 28 Juli 2022
Next Post Pendapatan Negara Hingga Semester I/2022 Capai 58,1% dari Target APBN

Member Login

or