1
1

Realisasi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II/2023 Diperkirakan Capai 5,34%

Deretan gedung pencakar langit di Ibu Kota Jakarta. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2023 diperkirakan mencapai 5,34% ditopang oleh faktor musiman yaitu perayaan Idul Fitri.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Macro Tracker bertajuk Macro Tracker – Global market updates: Global sentiment remains negative, ekonom Mirae Sekuritas Rully Arya Wisnubroto memandang bahwa dampak negatif dari penurunan peringkat AS oleh Fitch akan bersifat sementara. Menyusul penurunan peringkat utang AS tersebut, Dow Jones dan S&P500 mengalami penurunan signifikan masing-masing sebesar 1,0% dan 1,4%.

“Penting untuk dicatat bahwa kedua indeks menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan bulan lalu, dengan masing-masing naik sebesar 3,3% MoM dan 3,1% MoM. Oleh karena itu, kami memandang bahwa penurunan kemarin sebagai reaksi ambil untung jangka pendek.”

|Baca juga: Menko Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi dan Antisipasi Dampak El-Nino pada RI

Pasar obligasi AS, jelas dia, yang diperkirakan akan terkena dampak signifikan, tetap relatif tidak merespon secara berlebihan. Di Indonesia, pasar SBN juga menunjukkan stabilitas.

Rully menerangkan tren penguatan dolar selama lima hari terakhir terhadap mata uang global disebabkan oleh sentimen risk-off yang dipicu oleh penurunan peringkat AS. Rupiah terdepresiasi sebesar 0,1% terhadap USD, mencapai Rp15.189 (turun 0,7% MTD), level terlemah dalam hampir 1 bulan.

Menurutnya, sentimen risk-off global berkontribusi pada reaksi pasar yang negatif, di samping kekhawatiran tentang pengaturan devisa hasil ekspor sumber daya alam, yang mulai berlaku pada bulan Agustus. Ke depan, kondisi ekonomi makro Indonesia tetap kuat dan stabil, dengan inflasi yang masih moderat.

Untuk pertumbuhan PDB kuartal II/2023 Indonesia yang akan dirilis minggu depan, Rully menyatakan proyeksi Mirae merupakan yang tertinggi dibandingkan ekonom lainnya, sebesar 5,34% YoY. Proyeksi tersebut antara lain dipengaruhi oleh faktor musiman, antara lain perayaan Idul Fitri yang berlangsung pada kuartal II/2023.

“Secara keseluruhan, kondisi ekonomi makro Indonesia tetap kuat dan stabil. Namun, potensi gejolak nilai tukar akibat kebijakan suku bunga yang lebih tinggi di AS tetap menjadi perhatian. Oleh karena itu, kami perkirakan Bank Indonesia akan mempertahankan BI 7DRR rate di 5,75% dengan mengutamakan stabilitas daripada pertumbuhan.”

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK Optimistis Target Penghimpunan Dana di Pasar Modal Rp200 Triliun akan Tercapai
Next Post BEDAH SAHAM: Melihat Potensi Perbaikan Indofood CBP (ICBP) di Paruh Kedua

Member Login

or