1
1

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen Meningkat

Warga mendatangi pusat perbelanjaan di Tangerang Selatan. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Juli 2025 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi mengalami peningkatan. Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juli 2025 yang berada pada level optimis sebesar 118,1, lebih tinggi dari IKK bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 117,8.

“Meningkatnya keyakinan konsumen pada Juli 2025 terutama ditopang oleh peningkatan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). IEK Juli 2025 tercatat sebesar 129,6, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya sebesar 128,9,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, 11 Agustus 2025.

Optimisme konsumen pada Juli 2025 bersumber dari keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini yang tetap terjaga dan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan yang meningkat. Hal tersebut tecermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing tercatat sebesar 106,6 dan 129,6.

|Baca juga: Survei Konsumen BI: Keyakinan Konsumen Terjaga

Berdasar kelompok pengeluaran, keyakinan konsumen pada Juli 2025 meningkat untuk seluruh kelompok, dengan IKK tertinggi tercatat pada responden pengeluaran Rp4,1-Rp5 juta (119,9), diikuti oleh responden pengeluaran >Rp5 juta (119,5). Berdasar kelompok usia, IKK berada di level optimis pada seluruh kelompok usia, dengan IKK tertinggi tercatat pada responden usia 31-40 tahun (122,3) dan 20-30 tahun (121,7).

Secara spasial, peningkatan IKK terjadi di mayoritas kota, dengan peningkatan tertinggi di Pontianak, Semarang, dan Jakarta. Sementara itu, sejumlah kota mengalami penurunan IKK, terutama di Medan, Makassar, Surabaya, dan Mataram.

Pada Juli 2025 persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini tetap terjaga, tecermin dari IKE Juli 2025 sebesar 106,6, relatif stabil dibandingkan dengan 106,7 pada bulan sebelumnya. Terjaganya IKE bersumber dari komponen Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI) dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/Durable Goods (IPDG) yang tercatat di level optimis masing-masing sebesar 117,8 dan 106,6.

|Baca juga: Pasar Modal RI Tangguh, Bos OJK: 13 Perusahaan Siap IPO Senilai Rp16,65 Triliun!

Sementara itu, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) meningkat menjadi sebesar 95,3, meskipun masih berada di level pesimis. Secara spasial, beberapa kota mencatatkan peningkatan IKE, terutama Pontianak, Semarang, dan Bandar Lampung. Sementara itu, sejumlah kota mengalami penurunan IKE, terutama Makassar, Medan, dan Pangkal Pinang.

Secara umum, keyakinan konsumen terhadap penghasilan saat ini terindikasi tetap optimis untuk seluruh kelompok konsumen. Berdasarkan kelompok pengeluaran, indeks tertinggi tercatat pada responden pengeluaran >Rp5 juta (122,0), diikuti oleh pengeluaran Rp4,1-5 juta (118,6). Dari sisi usia, indeks tertinggi tercatat pada responden usia 20-30 tahun (124,2), diikuti oleh usia 31-40 tahun (121,2).

Di sisi lain, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan diprakirakan meningkat. Hal ini tecermin dari IEK Juli 2025 sebesar 129,6, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 128,9. Peningkatan IEK Juli 2025 didukung oleh Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP) dan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK) tercatat masing-masing sebesar 136,4 dan 125,0, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 133,2 dan 124,1. Sedangkan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU) tercatat di level optimis sebesar 127,5, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 124,1.

|Baca juga: Ricky Perdana Gozali Resmi Dilantik Jadi Deputi Gubernur Bank Indonesia

Secara spasial, beberapa kota yang tercatat mengalami peningkatan IEK terbesar adalah Manado, Pontianak, dan Semarang. Sedangkan, penurunan IEK terbesar tercatat di Medan, Mataram, dan Surabaya.

Persepsi responden terhadap ekspektasi penghasilan enam bulan ke depan meningkat pada seluruh kelompok pengeluaran. Peningkatan indeks tertinggi terjadi pada kelompok >Rp5 juta (141,3). Berdasar kelompok usia, ekspektasi penghasilan pada kelompok usia ≤50 tahun tercatat meningkat, sementara kelompok usia lainnya tercatat turun.

Pada Juli 2025, rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) tercatat sebesar 75,4 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya, yaitu sebesar 75,1 persen. Sementara itu, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) sebesar 13,7 persen, lebih rendah dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya sebesar 14,1 persen. Proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) pada Juli 2025 relatif stabil sebesar 10,9 persen.

Proporsi konsumsi terhadap pendapatan terindikasi meningkat pada sebagian besar kelompok pengeluaran, terutama Rp1-Rp2 juta (78,4 persen). Sementara itu, porsi pendapatan yang ditabung mengalami penurunan terutama pada kelompok pengeluaran Rp3,1-Rp4 juta menjadi sebesar 13,7 persen.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Askrindo Tegaskan Komitmen Anti Korupsi Lewat Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi dan Penerapan PanCEK
Next Post IHSG Ditutup Menguat di Awal Pekan

Member Login

or