Media Asuransi, JAKARTA – Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Oktober 2023 yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Oktober 2023 terindikasi tumbuh, dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 82,1 persen. Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, tingkat persaingan usaha dari bank lain, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan bahwa pembiayaan korporasi pada Oktober 2023 terindikasi tumbuh dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut tecermin dari SBT pembiayaan korporasi sebesar 15,7 persen, sedikit lebih rendah disbanding SBT 16,1 persen pada September 2023.
“Pertumbuhan kebutuhan pembiayaan korporasi terutama didorong oleh sektor Jasa Keuangan, sementara perlambatan terjadi pada sektor pertanian, konstruksi, dan perdagangan, kata Erwin dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa, 21 November 2023.
|Baca juga: Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Meningkat Hingga Akhir Tahun
Dia tambahkan, perlambatan kebutuhan pembiayaan yang terjadi, terutama sebagai dampak penurunan kegiatan operasional karena lemahnya permintaan domestik dan ekspor.
Adapun sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri yakni 63,2 persen, meningkat disbanding bulan September 2023 yang sebesar 50,7 persen. Kemudian diikuti pembiayaan yang berasal dari perbankan dalam negeri sebesar 9,4 persen dan pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik sebesar 8,5 persen.
“Responden menyampaikan alasan pemilihan sumber pembiayaan terutama dipengaruhi oleh aspek kemudahan dan kecepatan perolehan dana yakni 82,1 persen serta optimalisasi fasilitas eksisting sebesar 15,1 persen,” tutur Erwin.
Sementara itu, di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi relatif stabil pada Oktober 2023 dengan mayoritas pembiayaan masih dipenuhi dari bank umum. Pinjaman dari bank umum mencapai pangsa sebesar 36,3 persen, menurun dibandingkan 40,4 persen pada bulan sebelumnya.
“Selain perbankan, sumber pembiayaan lain yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing. Pembiayaan dari koperasi memiliki pangsa sebesar 19,4 persen dan dari leasing sebesar 15,5 persen,” jelasnya.
Berdasar penggunaan, mayoritas pembiayaan yang diajukan oleh rumah tangga pada Oktober 2023 adalah kredit multi guna (KMG) dengan pangsa sebesar 43,9 persen dari total pengajuan pembiayaan baru. Meningkat dibandingkat periode sebelumnya yang sebesar 37,9 persen.
Jenis pembiayaan lainnya yang diajukan oleh responden adalah kredit peralatan rumah tangga yakni 13,9 persen, kredit kendaraan bermotor (KKB) sebesar 20,3 persen, kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 10,3 persen, dan kartu kredit sebesar 4,1 persen.
“Berdasar hasil survei periode Oktober 2023, permintaan kredit rumah tangga yang terjaga terutama didukung oleh peningkatan pengajuan kredit multi guna,” kata Erwin.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News