1
1

Survei BI Desember 2024: Penjualan Eceran Diprakirakan Meningkat

Seorang wanita sedang berbelanja di gerai supermarket. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Survei penjualan eceran yang dilakukan Bank Indonesia (BI) pada Desember 2024, menunjukkan hasil bahwa penjualan eceran diprakirakan meningkat. Hal ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Desember 2024 yang diprakirakan mencapai 220,3 atau secara tahunan tumbuh 1,0 persen year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, mengatakan bahwa peningkatan tersebut terutama bersumber dari Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, serta Makanan, Minuman dan Tembakau. Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan terakselerasi dengan pertumbuhan sebesar 5,1 persen month to month (mtm) setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 0,4 persen mtm.

|Baca juga: Survei Konsumen Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen Meningkat

Kelompok dengan pertumbuhan tertinggi adalah Subkelompok Sandang, diikuti Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta Suku Cadang dan Aksesori sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat menjelang perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.

Pada November 2024, IPR tercatat 209,7 atau secara tahunan tumbuh 0,9 persen yoy, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada Oktober 2024 sebesar 1,5 persen yoy. Pertumbuhan pada November 2024 terutama didorong Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Suku Cadang dan Aksesori, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau.

|Baca juga: Survei BI: Indeks Penjualan Riil Membaik

“Sementara itu, secara bulanan, penjualan eceran pada November 2024 mengalami kontraksi 0,4 persen mtm, setelah mencatat kontraksi sebesar 0,01 persen mtm pada bulan sebelumnya,” kata Ramdan dalam keterangan resmi, Jumat, 10 Januari 2025.

Mayoritas kelompok mengalami kontraksi, terutama terjadi pada Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, Suku Cadang dan Aksesori serta Makanan, Minuman, dan Tembakau disebabkan oleh penurunan permintaan masyarakat akibat faktor cuaca yang menahan aktivitas masyarakat. Sementara itu, kelompok yang tercatat masih tumbuh dan menjadi penopang kinerja penjualan eceran adalah Peralatan Informasi dan Komunikasi serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

Dari sisi harga, tekanan inflasi tiga bulan yang akan datang pada Februari 2025 diprakirakan meningkat, sementara inflasi enam bulan yang akan datang pada Mei 2025 diprakirakan menurun. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Februari 2025 sebesar 160,2, lebih tinggi dibandingkan dengan IEH pada periode sebelumnya sebesar 157,8 sejalan dengan rata-rata historis kenaikan harga menjelang bulan Ramadan pada tiga tahun terakhir.

Sementara itu, IEH Mei 2025 tercatat sebesar 151,1, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 165,4 seiring dengan normalisasi permintaan pasca-HBKN Idulfitri.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post China Tambahkan Puluhan Obat Baru di Skema Asuransi Kesehatan Nasional
Next Post PGN (PGAS) Gandeng BUMD Papua Barat untuk Optimalkan Pemanfaatan LNG Tangguh
toto Malukutoto login toto macau toto 4d ilmu bet slot maxwin MALUKU TOTO situs toto Malukutoto login Maluku toto cancertoto depo 5k ilmu bet slot gacor slot gacor hari ini malukutoto
maluku toto toto Malukutoto Malukutoto CANCER TOTO situs slot cancertoto toto toto toto slot gacor cancertoto
situs toto SLOT GACOR SLOT GACOR HARI INI situs toto
cancer toto malukutoto Maluku toto cancer toto CANCERTOTO ilmubet toto cancertoto maluku toto slot gacor slot gacor cancer toto malukutoto situs depo 5k situs toto cancertoto cancertoto cancertoto toto toto toto 4d 4d 4d
slot gacor slot gacor slot gacor slot slot slot slot gacor hari ini slot gacor hari ini slot gacor hari ini situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot slot slot slot slot gaocr slot gaocr slot gacor

Member Login

or