Media Asuransi, JAKARTA – Jakarta saat ini merupakan kawasan metropolitan terbesar kedua setelah Tokyo Jepang. Oleh karena itu, walaupun nanti tidak menjadi ibu kota negara, Jakarta tidak akan ditinggalkan begitu saja.
“Sudah sejak tahun 2019, Jakarta akan diprioritaskan menjadi kota pembangunan. Akan dikembangkan sebagai kota bisnis, kota keuangan, dan pusat perdagangan berskala regional dan global,” kata Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati, dalam seminar Hari Pers Nasional (HPN) 2024 dengan tema “Masa Depan Jakarta Pasca IKN, Tantangan Lingkungan dan Kompetisi Global City” di Jakarta, Sabtu, 17 Februari 2024.
Oleh karena itu, Sri tidak mempersoalkan permasalahan Jakarta pasca IKN. Bahkan dia mengimbau masyarakat untuk tidak mengkhawatirkan soal perpindahan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN. Menurutnya, Jakarta tetap akan menjadi prioritas pembangunan di era globalisasi.
|Baca juga: Bambang Susantono: IKN akan Jadi Smart City yang Modern
“Tentunya, Jakarta masih menjadi salah satu magnet khusus, yang tetap akan berkembang. Selain itu, Jakarta juga memiliki nilai ekonomis tinggi bagi berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono Bambang, mengatakan bahwa DKI Jakarta setelah IKN terbangun akan menjadi kota pusat bisnis atau menjadi sister city yang akan berkorelasi dengan IKN sebagai pusat pemerintahan. “Tentu Jakarta akan menjadi financial center. Bisnis dan financial center akan di sini (Jakarta), kita akan punya financial superhub baru,” ujarnya.
Bambang menyebutkan bahwa financial superhub baru ini sudah dilakukan oleh Kazakshtan dengan Astana, ibu kota baru setelah Almaty. Oleh karena itu, Indonesia dan Kazakshtan menandatangani nota kesepahaman dan menjadikan IKN dan Astana sebagai sister city.
Dia tambahkan, pemindahan ibu kota ke IKN akan menciptakan hubungan yang saling menguatkan bagi dua kota. Yakni Jakarta akan menjadi pusat bisnis dan finansial, sedangkan IKN kota cerdas dan inklusif.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News