Media Asuransi, JAKARTA – Work From Home (WFH) merupakan metode bekerja yang sedang tren belakangan ini. Metode ini memungkinkan karyawan tidak perlu berangkat ke kantor, dan cukup mengerjakan tugas kantor dari rumah.
WFH dianggap lebih efektif dan efisien. Apalagi bagi pekerja di kota besar seperti Jakarta, karena tidak perlu macet-macetan di jalan saat berangkat dan pulang kantor. Selain itu, WFH juga menguntungkan karena kamu tak perlu keluar uang untuk transportasi ke kantor.
Namun apakah WFH sudah pasti lebih irit dibandingkan dengan berangkat ke kantor? Belum tentu! Memang WFH tidak perlu keluar uang untuk transportasi, tapi tanpa sadar kamu juga harus keluar uang untuk hal lain yang harusnya ditanggung kantor jika tidak WFH. Melansir OCBC NISP, Minggu, 7 Desember 2025, berikut beberapa kebiasaan yang bikin boros saat kerja WFH:
1. Terlalu sering pesan makanan daring
Bekerja dari rumah memang lebih fleksibel, tetapi juga membuka peluang untuk jadi lebih boros, terutama soal makanan. Pekerja yang WFH biasanya merasa malas memasak, sehingga aplikasi pesan antar jadi penyelamat. Biaya makanan yang dipesan secara daring bisa dua hingga tiga kali lipat lebih mahal dibanding masak sendiri, belum lagi tambahan ongkos kirim dan biaya layanan yang membuat uang makin terkuras.
2. Tagihan listrik naik
Bekerja dari rumah berarti semua aktivitas bergeser dari kantor ke rumah, yang artinya konsumsi listrik meningkat tajam. Laptop, lampu, pendingin ruangan, dan perangkat elektronik lainnya menyala lebih lama dari biasanya. Bagi yang bekerja di kamar tertutup, penggunaan AC sepanjang hari menjadi kebiasaan yang tidak bisa dihindari. Kenaikan tagihan ini dianggap sepele karena tidak terasa langsung, padahal dampaknya cukup besar pada total pengeluaran bulanan.
|Baca juga: Wamenkeu: Profesi Akuntan Miliki Peran Krusial dalam Mewujudkan Visi Indonesia 2045
3. Beli perlengkapan kerja tanpa perencanaan
Banyak orang tergoda untuk mempercantik ruang kerja di rumah agar lebih nyaman. Meja baru, kursi ergonomis, lampu belajar, bahkan pajangan kecil sering kali dibeli tanpa pertimbangan matang. Keinginan untuk meniru setup kerja orang lain di media sosial membuat seseorang rela mengeluarkan uang cukup besar hanya demi tampilan yang enak dilihat, bukan efisiensi. Padahal sebagian besar pekerjaan tetap bisa diselesaikan dengan peralatan yang sudah ada.
4. Kebiasaan minum kopi atau jajan minuman
Banyak pekerja yang menjadikan secangkir kopi atau minuman kekinian sebagai penambah semangat. Masalahnya, kebiasaan ini sering dilakukan hampir setiap hari dan tanpa perhitungan. Harga satu gelas minuman bisa berkisar antara Rp25-50 ribu, dan bila dikalikan dengan frekuensi pembelian selama sebulan, jumlahnya bisa mencapai lebih dari setengah juta rupiah.
5. Tidak punya catatan pengeluaran
Bekerja dari rumah memberi ilusi bahwa pengeluaran menjadi lebih sedikit karena tidak perlu membayar transportasi atau jajan di luar. Nyatanya, banyak biaya baru yang muncul menggantikan pos pengeluaran lama. Tanpa pencatatan keuangan yang teratur, semua pengeluaran kecil ini tidak terlihat dan sulit dikendalikan. Uang terasa cepat habis padahal tidak merasa membeli hal besar. Membiasakan diri mencatat setiap pengeluaran, sekecil apa pun, membantu kamu memahami pola konsumsi dan menyesuaikan prioritas dengan lebih baik.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
