1

Wajib Baca! Ternyata Ini Penyebab Renovasi Rumah Rawan Buat Tabungan Jebol

Ilustrasi. | Foto: BlueScope

Media Asuransi, JAKARTA – Renovasi rumah sering dianggap sebagai momen menyenangkan. Akhirnya bisa memperbaiki bagian rumah yang rusak, menambah ruang baru, atau sekadar memberi sentuhan segar agar rumah terasa lebih nyaman.

Namun, siapa pun yang pernah menjalani renovasi tahu bahwa proses ini tidak selalu berjalan mulus. Biaya yang sudah dihitung di awal sering kali ‘melar’ karena ada kebutuhan tambahan yang tidak terduga. Karena itu, menyiapkan dana cadangan menjadi strategi yang bijak.

|Baca juga: Kata Bos DAI soal Relaksasi Aturan Ekuitas Minimum Asuransi 2026, Wajib Naik tapi Butuh Waktu!

|Baca juga: OJK Sebut Dana Rp200 Triliun dari Pemerintah Permudah UMKM Akses Kredit Perbankan

Mengutip Bank Neo Commerce, Minggu, 28 September 2025, sebelum membahas lebih jauh soal dana cadangan, penting memahami dulu kenapa renovasi rumah sangat rawan dengan pengeluaran ekstra. Beberapa penyebab paling umum antara lain:

Kerusakan tersembunyi

Saat membongkar dinding atau lantai, sering kali muncul masalah yang sebelumnya tidak terlihat, seperti pipa bocor, kabel listrik yang tidak aman, atau struktur kayu yang lapuk. Masalah-masalah ini harus segera ditangani agar tidak membahayakan penghuni rumah.

Kenaikan harga material

Harga bahan bangunan sangat fluktuatif, terutama jika renovasi berlangsung cukup lama. Kenaikan harga semen, besi, atau keramik bisa membuat anggaran awal tidak lagi sesuai.

Perubahan desain di tengah jalan

Tidak sedikit orang yang mengubah desain setelah renovasi berjalan. Misalnya, awalnya ingin lantai keramik biasa, lalu tergoda menggunakan granit. Atau tadinya hanya ingin mengganti cat, lalu menambah wallpaper. Semua perubahan ini otomatis menambah biaya.

|Baca juga: Pembiayaan Berkelanjutan Bank Mandiri (BMRI) Capai Rp304,5 Triliun di Semester I/2025

|Baca juga: DAI Pede Paket Stimulus 8+4+5 dan Dana Rp200 Triliun ke Himbara Bikin Bisnis Asuransi Melesat

Tenaga kerja tambahan

Kadang, pekerjaan ternyata lebih kompleks dari perkiraan, sehingga butuh tenaga tambahan. Hal ini juga membuat ongkos tukang meningkat.

Pentingnya dana cadangan

Di sinilah fungsi dana cadangan bekerja. Dengan menyisihkan 10–20 persen dari total anggaran renovasi, kamu bisa tetap merasa aman meskipun ada biaya tambahan. Misalnya, jika renovasi rumah diperkirakan membutuhkan Rp100 juta maka setidaknya Rp10–20 juta harus disisihkan khusus sebagai dana cadangan.

Dana ini bukan berarti harus langsung digunakan. Jika renovasi berjalan lancar dan tidak ada kebutuhan tambahan, dana tersebut bisa dialihkan kembali untuk tujuan lain, misalnya, ditabung, diinvestasikan, atau dipakai untuk membeli perabot baru.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Pecah Rekor, Nilai Transaksi Harian Melambung
Next Post Begini Cara Mengatasi Rekening Bocor agar Kerugian Tidak Bertambah

Member Login

or