1
1

Wapres: Peran Hamzah Washal Penting dalam Pengembangan Ekonomi Syariah

Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin. | Foto: tangkapan layar sambutan Wakil Presiden pada milad ASSI.

Media Asuransi, JAKARTA – Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, menekankan pentingnya peran hamzah washal dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia. Salah satu wujud peran hamzah washal yang signifikan adalah melalui akselerasi penguatan Global Halal Hub.

Hamzah washal yang dimaksudkan Wapres adalah peran sebagai katalis bagi setiap unsur bangsa sesuai kewenangannya masing-masing, guna memacu pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia. Terintegrasinya pelaku UMKM dan pemangku kepentingan lainnya dalam sebuah ekosistem halal akan mempermudah proses hilirisasi yang akan meningkatkan kualitas dan daya saing produk dan jasa halal.

Hal ini disampaikan Ma’ruf Amin dalam seremoni pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-9 tahun 2022 yang diselenggarakan secara hibrid di Jakarta, 6 Oktober 2022. ISEF ke-9 mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger: Optimizing Sharia Economy and Finance for Inclusive Recovery“.

Wapres mengatakan bahwa melihat Indonesia sebagai negara muslim yang cukup besar, salah satu fokus yang harus dilakukan yaitu pengembangan ekosistem Global Halal Hub dan pusat hamzah washal. Pasalnya selama ini Indonesia sebagai konsumen akan diubah menjadi produsen, hal ini dapat dilakukan dengan melalui ISEF.

|Baca juga: 3 Inisiatif Baru dari ISEF untuk Wujudkan Indonesia Pusat Ekonomi Syariah Dunia

“Market Syariah, tidak hanya di Indonesia melainkan juga di dunia, sedang mengalami perkembangan (growing). Maka, saat ini momentum yang tepat untuk mendorong untuk ekonomi syariah berkembang, khususnya untuk memenuhi pasar halal. Saat ini kita fokus pada ekosistem Global Halal Hub dan pusat hamzah washal,” kata Ma’ruf Amin.

Wapres menyampaikan beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama, terintegrasinya pelaku UMKM dan pemangku kepentingan lainnya dalam sebuah ekosistem halal akan mempermudah proses meningkatkan kualitas dan daya saing produk dan jasa halal.

Peran pengusaha sebagai off taker perlu dimassifkan agar produk-produk pertanian, perkebunan maupun kelautan, dapat menembus pasar global. “Kepandaian mengirim satu sumber daya alam, sekaligus merupakan bentuk tanggung jawab kita di dalam mengelola karunia Allah. Mari bergerak mulai dari akar rumput hingga ke level pembuat kebijakan mulai dari usaha mikro hingga pengusaha besar,” ujarnya.

Kedua, penguatan ekosistem halal value chain dengan integrasi model bisnis dan infrastruktur dari hulu sampai proses mampu menghasilkan produk lokal dan berkualitas tinggi. Penguatan ekosistem halal pendidikan ini dilakukan dengan memperkuat dukungan industri keuangan perbankan logistik dan sektor syariah lainnya.

Ketiga pengembangan pariwisata ramah muslim. Kontribusi sektor pariwisata terhadap pembentukan PDB diperkirakan akan terus meningkat seiring tingginya potensi laut wisatawan muslim dunia. “Menyiapkan infrastruktur serta layanan tambahan atraksi mobilitas sektor pariwisata ramah muslim berkelas dunia, juga harus didukung dengan penguatan regulasi peningkatan daya saing destinasi serta peningkatan kreasi dan inovasi produk produk halal lokal,” jelas Wapres.

|Baca juga: Indonesia Bersiap Jadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia

Keempat, meningkatkan edukasi dan keahlian SDM serta ketersediaan Peta Jalan SDM Ekonomi Syariah. “Peta jalan ini akan mendukung pengembangan industri halal di Indonesia yang semakin terukur, sistemis, dan terpadu serta dapat berkembang dengan cepat dan pesat,” tegasnya.

Amin Ma’ruf menambahkan bahwa saat ini momentum yang tepat untuk mendorong perkembangan ekonomi syariah, khususnya untuk memenuhi pasar halal. Menurut dia, pemulihan ekonomi global masih berhadapan dengan realita global yang murung, kiris pangan, krisis energi, dan krisis keuangan. Ancaman resesi dan sinyal kelesuan global makin menguat, banyak bank sentral menaikkan suku bunga acuan guna menahan laju inflasi.

“Kita harus fokus mengoptimalkan seluruh modal dan kekuatan yang kita miliki untuk bertahan di situasi yang tidak menentu seperti sekarang dan terus berikhtiar untuk mencapai seluruh target yang telah kita tetapkan untuk kemajuan bangsa. Kekuatan domestik yang perlu kita jaga antara lain adalah konsumsi dalam negeri dalam negeri dan UMKM yang menjadi penyokong pertumbuhan ekonomi,” kata Wapres.

Pada kuartal kedua tahun ini, 51,47 persen PDB berasal dari konsumsi rumah tangga. Untuk itu, menurut Wapres, pemerintah terus menjaga daya beli dan konsumsi masyarakat melalui bantuan sosial dan bantuan langsung tunai yang mendasar rumah tangga maupun UMKM. “Pemerintah juga terus menggaungkan gerakan nasional bangga buatan Indonesia buatan dalam negeri, tidak terkecuali produk UMKM tidak kalah mutunya misalnya telah berhasil merebut hati konsumen domestik dan luar negeri,” tuturnya.

Dia katakan, ekonomi syariah yang semakin menguat telah memberi daya dukung bagi stabilitas ekonomi nasional, karena teruji dan melewati siklus ekonomi. Yakni ekonomi syariah juga dapat diandalkan untuk menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan dan pemerataan pendapat pada sektor riil sehingga berperan penting dalam pengamanan dalam pengamanan pasokan nasional.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 3 Inisiatif Baru dari ISEF untuk Wujudkan Indonesia Pusat Ekonomi Syariah Dunia
Next Post MARKET BRIEF: Bursa Wall Street Kembali Terkoreksi

Member Login

or