1
1

Wow! Realisasi APBN per Februari 2022 Alami Surplus Rp19,7 Triliun

Ilustrasi pertumbuha sektor keuangan. | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Realisasi APBN di bulan Februari 2022 mencatatkan surplus Rp19,7 triliun, atau 0,11 persen PDB, didukung kinerja pendapatan negara yang baik. Di tahun 2022, target defisit dalam APBN ditetapkan sebesar 4,85 persen dari PDB. 

Melalui keterangan resminya, pemerintah menyatakan bahwa realisasi defisit APBN 2022 diperkirakan lebih rendah dari proyeksi awal seiring kelanjutan pemulihan ekonomi yang kuat dan berbagai upaya reformasi, antara lain implementasi UU HPP, PPS dan RPIM BI.

Pembiayaan APBN bulan Februari cenderung fleksibel seiring kinerja fiskal yang baik. Sampai dengan akhir Februari 2022, realisasi pembiayaan utang tercapai sebesar Rp92,9 triliun, terdiri dari realisasi SBN (Neto) sebesar Rp67,7 triliun dan realisasi Pinjaman (Neto) sebesar Rp25,2 triliun. Realisasi ini turun 66% dibanding periode yang sama tahun 2021. 

Selanjutnya, dukungan BI melalui SKB I tercatat sebesar Rp8,76 triliun pada 15 Maret 2022, sementara implementasi SKB III untuk tahun 2022 akan dilaksanakan sesuai kebutuhan dan kondisi kas, serta realisasi belanja PEN. Realisasi utang tunai lebih rendah dibandingkan tahun lalu seiring fleksibilitas pemenuhan target pembiayaan.

|Baca juga: Per Februari 2022, Belanja Negara Terserap 10,4 Persen dari Pagu APBN 2022

Pembiayaan utang dilakukan terukur dan hati-hati. Strategi pembiayaan utang disesuaikan merespon gejolak pasar keuangan, dinamika APBN dan kas, serta demand investor. Penyesuaian strategi utang mulai dilakukan pada akhir Februari 2022, meliputi penyesuaian jumlah penerbitan, tenor penerbitan, timing penerbitan, dan komposisi mata uang.

Pemerintah juga akan mengoptimalkan penerbitan SBN Ritel sebagai bagian dari pendalaman pasar dan perluasan basis investor domestik. Pada bulan Januari-Februari, Pemerintah telah menerbitkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI021 yang merupakan SBN Ritel pertama di tahun 2022. ORI021 menunjukkan hasil yang positif meski diterbitkan dengan kupon relatif rendah, dan tercatat telah dipesan oleh 56.238 investor dengan total penerbitan sebanyak Rp25,07 triliun. 

Hal ini membuat ORI021 menjadi SBN Ritel dengan jumlah investor terbesar sepanjang sejarah penerbitan SBN Ritel, bahkan hampir separuhnya adalah investor baru, yaitu sebanyak 25.405 investor. Selain itu, investor ORI021 juga masih didominasi oleh generasi milenial yang mencapai 40,7 persen, disusul generasi X 32,6 persen, baby boomers 23,2 persen, tradisionalis 1,9 persen, dan generasi Z 1,7 persen.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Sentimen Pasar Membaik, Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Menguat
Next Post Realisasi Pendapatan Negara Februari 2022 Capai Rp302,42 Triliun

Member Login

or